Minggu, Mei 17, 2009

APAKAH TUHAN ITU ADA?



Saya bukanlah seorang yang sangat istimewa, saya hanyalah satu diantara jutaan (mungkin juga milyaran atau trilyunan) jenis species yang hidup dijagad raya ini. Saya termasuk salah satu diantara milyaran species manusia ( homo sapiens ) yang hidup di salah satu tempat yang disebut dengan bumi atau earth. Sehingga rasanya saya tidak perlu memberikan identitas secara detail disini. Ibarat pepapah mengatakan : " saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa karena ternyata saya terlalu kecil ". Termasuk juga anda, ya termasuk juga anda pada dasarnya bukan apa-apa. Mungkin anda tidak sependapat dengan saya, karena anda merasa sebagai seorang yang besar dan istimewa.

Sebelum anda melanjutkan membaca, saya akan bertanya terlebih dahulu :
Apakah anda merasa sebagai seorang yang besar?
Bila ya, apakah karena anda memang memiliki keistimewaan? Seperti misalnya : posisi penting, jabatan, status sosial, ekonomi yang sudah mapan, terkenal, memiliki intelektual atau tingkat kecerdasan yang tinggi, dibutuhkan dan dihormati banyak orang, memiliki kemampuan supranatural atau kemampuan lainnya yang jarang dimiliki oleh orang lain, merasa memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat luas dibanding rata-rata masyarakat umum dan lain-lain?
Dengan posisi tersebut, apakah anda merasakan sudah terbuai karena status anda?
Dengan status tersebut, apakah anda termasuk orang yang setiap harinya sudah mulai terjebak dengan rutinitas duniawi?

Saya ucapkan selamat buat anda bila termasuk orang yang memiliki keistimewaan. Sebab siapapun anda harus percaya diri dan merasa memiliki power untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Dalam ilmu kepribadian hal tersebut menjadi kewajiban untuk kita terapkan dalam diri kita. Sepanjang kita tidak menjadi orang yang sombong dan takabur itu syah-syah saja. Karena tidak sedikit orang yang sudah terjebak dengan rutinitas duniawi akhirnya mereka lupa siapa sebenarnya mereka. Bahkan karena memiliki kemampuan dan kemudahan untuk mencari informasi sehingga wawasan mereka menjadi sangat luas, karena pergaulan yang luas, akibatnya mereka terlalu bangga dengan diri sendiri. Karena terlalu bangga dengan diri sendiri, maka yang terjadi adalah memandang rendah lingkungan disekitarnya, mereka percaya kemampuan yang mereka miliki adalah berkat kerja keras mereka sendiri, pada titik inilah sering mereka lupa akan Faktor X yang ikut berperan dalam hidup mereka, tapi mereka sama sekali tidak sadar dan tidak jarang kebanggaan tersebut mencapai pada titik kesombongan yang tinggi atau takabur, yaitu tidak mempercayai adanya Tuhan.
Banyak sekali manusia yang hidup di bumi ini karena selalu melakukan aktivitas rutin duniawi, sehingga mereka kurang peka dan kurang intropeksi diri, kurang memahami secara mendalam lingkungan yang ada disekitarnya. Untuk memahami jati diri tentunya kita harus memahami lingkungan sekitar kita. Siapa diri kita sebenarnya, dimana kita sebenarnya, bagaimana lingkungan kita sebenarnya. Dan tidak banyak karena pengaruh aktifitas rutin tersebut membuat manusia memiliki perasaan kebimbangan dan kebingungan, bahkan tidak banyak yang meyakinkan dirinya bahwa Tuhan itu pada dasarnya tidak ada atau dengan kata lain tidak percaya adanya Tuhan.
Tentu saja banyak faktor mengapa seseorang tidak mempercayai adanya Tuhan, seperti misalnya pengaruh lingkungan yang mereka terima sejak kecil, orang yang sering tertimpa musibah (kesusahan) juga tidak menutup kemungkinan menjadi seorang yang frustasi (putus asa) dan masih banyak lagi.
Jika anda termasuk kelompok orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan, maka sudah selayaknya anda saya ajak untuk menjelajahi kesadaran ke tingkat yang lebih tinggi.
Perlu saya sampaikan bahwa anda termasuk kita semua pada dasarnya adalah kecil bahkan sangat kecil, bahkan kita ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Namun sebaliknya juga, apabila anda termasuk seorang yang sudah meyakini adanya Tuhan, maka tulisan ini sebagai penambah wawasan atau ilmu pengetahuan yang sangat berharga yang belum pernah anda bayangkan sebelumnya dan tentunya keimanan anda akan semakin meningkat. Tulisan ini sangat berharga bagi siapa saja yang membacanya.

Okeylah, siapapun anda itu merupakan hak dan pilihan masing-masing individu. Saya hanya mengajak untuk membuka cakrawala wawasan dan pengetahuan kita, saya hanya mengajak untuk merenung guna menjelajahi kesadaran kita. Ada banyak cara dalam upaya penjelajahan kesadaran manusia. Dalam tulisan ini cara yang akan saya pakai sama sekali tidak mencamtumkan cuplikan ayat dari kitab suci agama tertentu bahkan sama sekali tidak mencantumkan satu ayatpun dari agama apapun. Penjelajahan kesadaran manusia yang saya pakai adalah dengan pendekatan science (ilmu pengetahuan), dengan demikian semuanya adalah masuk akal sesuai dengan fakta terbaru ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Pendekatan yang akan saya pakai adalah dengan pendekatan Makrokosmos, yaitu mengulas tuntas dimensi disekitar kita yang sangat luas dan sangat besar, dan secara tidak sadar kita sebenarnya adalah bagian kecil dari dimensi tersebut.
Kenapa saya katakana kita tidak sadar? Ya, kita sebetulnya tahu, tetapi tidak tahu secara mendalam sehingga kita sudah terbiasa mengabaikannya setiap harinya. Oleh sebab itu dalam tulisan ini anda akan saya ajak untuk menjelajahi dimensi yang kita maksud, dengan kata lain kesadaran anda akan saya ajak untuk menjelajah kosmis.
Ya, apabila kita menjelajah kesadaran makrokosmos, maka kita semua pada dasarnya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Kita ini kecil, terlalu kecil bahkan tidak terlihat. Satu-satunya yang membuat kita nampak terlihat adalah karena kita merasa menjadi mahluk yang memiliki akal atau pikiran yang lebih cerdas dibanding mahluk lainnya. Tapi, betulkah itu? Mari saya ajak anda untuk menjelajah ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

Tulisan ini sangat fleksibel, artinya cocok untuk dibaca oleh semua kalangan. Bisa dipakai oleh orang tua untuk kepentingan pendidikan anak, bisa dipakai oleh anak yang mulai menginjak masa remaja dimana pada masa itu mereka masih mencari identitas pribadi, sebab usia remaja adalah usia yang berada di persimpangan jalan dan rawan mengarah ke arah yang tidak diinginkan apabila orang tua tidak bisa mengarahkan, bisa dipakai oleh pelajar ataupun mahasiswa sebagai bahan referensi dan penambah ilmu pengetahuan, bisa dipakai oleh seorang pendidik, bisa dipakai oleh pemuka agama, bisa dipakai oleh kaum intelektual dan kalangan masyarakat awam lainnya dan lebih-lebih bisa dipakai oleh kelompok atheis.

Okey, marilah kita mencoba menjelajah kesadaran makrokosmos. Dan mudah-mudahan anda tidak pusing untuk membaca dan membayangkan apa yang saya jelaskan nantinya. Karena banyak istilah atau nama-nama yang terdengar asing, maka anda tidak perlu menghafal semuanya, cukup menghafal beberapa tulisan yang dicetak tebal saja. Saya berusaha menjelaskan dalam bahasa sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh semua pembaca mulai dari tingkat terendah. Ulasan dalam tulisan ini dimulai dari nol, ini penting khususnya bagi pembaca yang sama sekali kurang mengetahui tentang ilmu pengetahuan luar angkasa. Sehingga terdapat beberapa ulasan dimana ada sebagian pembaca sebenarnya sudah mengetahuinya.

Dalam penjelajahan kesadaran makrokosmos, anda hendaknya membaca tulisan ini secara bertahap, tidak perlu terburu-buru menghabiskan semua isi tulisan, yang penting adalah anda mengerti terlebih dahulu penjelasan sebelumnya baru membaca halaman berikutnya.
Rahasia agar anda benar-benar bisa melakukan penjelajahan kesadaran makrokosmos adalah : Bacalah dengan tenang, hayati, lalu bayangkan dalam imajinasi anda.

Sekarang siapkan diri anda untuk saya ajak untuk menjelajahi kesadaran yang lebih tinggi, jauh lebih tinggi dari orang-orang yang ada disekitar anda.

Pertama-tama lihatlah matahari di waktu siang, tentu saja jangan menatap langsung matahari karena sinarnya akan merusak mata. Yang jelas kita semua sudah tahu bentuknya dan bagaimana terang dan panasnya matahari.
Pertama-tama bertanyalah dalam hati :
Jauhkah matahari tersebut?
Besarkah matahari tersebut?
Apa sebenarnya matahari itu?
Bagaimana bentuk matahari bila dilihat dari dekat?
Sebelum saya menjawab pertanyaan pertama, coba anda perkirakan sendiri berapa jarak matahari dengan bumi (silahkan merenung sejenak dan perkirakan jarak matahari).
Bila sudah sekarang, coba cocokkan dengan fakta jawaban yang sebenarnya.
Ketahuilah jarak matahari (sun) dengan bumi bukan sekedar ribuan kilo meter, puluhan ribu kilo meter atau ratusan ribu kilometer, tetapi jaraknya mencapai ratusan juta kilo meter, yaitu 149.680.000 kilo meter (km). Dengan jarak seperti itu coba kita bayangkan jarak terjauh yang bisa ditempuh oleh manusia dalam aktifitas mereka di bumi ini. Coba kita ingat-ingat, seluruh perjalanan yang pernah kita lakukan lalu dijumlahkan kira-kira seberapa jauh rekor yang kita capai. Bila anda kebetulan adalah seorang pekerja yang mengharuskan untuk pulang pergi ke luar negeri, coba hitung total seluruh perjalanan yang pernah anda lakukan kira-kira mencapai berapa kilo meter. Jika anda kebetulan adalah seorang pilot pesawat komersil yang sudah melakukan penerbangan selama bertahun-tahun, maka jarak maksimal yang telah anda capai kira-kira hanya pada kisaran jutaan kilo meter. Selama ini sarana transportasi yang dianggap paling cepat dan dipakai untuk kebutuhan umum adalah pesawat terbang. Pesawat terbang komersil rata2 memiliki kecepatan antara 800 – 1200 km/jam, kita ambil rata-rata saja yaitu 900 kilo meter per jam. Sementara pesawat tempur modern bisa mencapai 2.300 km/jam bahkan lebih. Apabila kita terbang nonstop tanpa berhenti ke matahari dengan pesawat berkecepatan 900 km/jam, maka waktu yang dibutuhkan untuk sampai matahari adalah 19 tahun...!!
Itulah gambaran jarak matahari dengan bumi kita.

Jarak matahari sudah kita ketahui, lalu pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar matahari itu?
Matahari berbentuk bulat yang memiliki diameter (garis tengah) yang sangat besar, yaitu 1.392.000 kilo meter, sehingga matahari mirip bola raksasa. Untuk membayangkan ukuran matahari kita bisa membandingkan dengan ukuran planet bumi yang kita huni sehari-hari. Sebelumnya coba anda bertanya pada diri sendiri, apakah selama ini anda mengganggap bumi ini sangat besar? Ya, anda mengatakan demikian mungkin karena belum pernah menjelajahi semua tempat didunia ini. Sadarlah ternyata planet bumi ini memiliki diameter 12.756 kilo meter, coba bandingkan dengan diameter matahari tersebut, dengan demikian ukuran matahari adalah 109 kali bumi. Dengan ukuran sebesar itu, matahari memiliki massa 334.000 massa bumi, dan gaya gravitasinya 28 kali gaya gravitasi bumi.
Ukuran matahari bisa diilustrasikan demikian : bila matahari sebesar bola basket, maka besar bumi hanya berupa benda bulat kecil berdiameter 3 mili meter (mm), ya kira-kira sebesar manik-manik yang biasa dipakai hiasan baju wanita.
Lalu bagaimana ilustrasi jarak bumi dengan matahari? Bila matahari dilustrasikan sebesar bola basket dan bumi diilustrasikan bola kecil berdiamater 3 mm, maka jarak bola basket dengan bola kecil tersebut adalah 34 meter.
Itulah gambaran ukuran dan jarak matahari dengan planet bumi. Coba bayangkan kedua benda tersebut di antariksa sana.

Lalu, matahari itu sendiri seperti apa?
Matahari merupakan benda langit seperti bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan gas helium, dan diseluruh permukaan matahari terjadi ledakan-ledakan yang sangat dahsyat sebagai akibat reaksi fusi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi penggabungan atom, sehingga terjadi perubahan dari atom hidrogen (H2) menjadi atom helium (2He) dan hasil reaksi tersebut menghasilkan energi nuklir yang luar biasa besar. Reaksi fusi nuklir tersebut diakibatkan karena kekuatan gravitasi matahari yang besar dari massa inti matahari untuk menarik partikel disekitarnya kearah pusat, dengan tarikan yang kuat ke pusat akan menimbulkan tekanan yang sangat besar sehingga menyebabkan suhu meningkat sampai 10.000.000 derajat celcius (° C). Dengan tekanan yang kuat dan suhu sebesar itu akan menyebabkan reaksi thermonuklir, dimana partikel hidrogen saling bertabrakan dan membentuk unsur baru yaitu helium. Akibat reaksi thermonuklir tersebut dihasilkan energi yang memancar ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik tersebut memancar dalam berbagai bentuk, antara lain : cahaya, panas, gelombang radio, sinar ultraviolet, sinar x, sinar gamma. Dan taukah anda bahwa karena energi dari matahari itulah berbagai proses kehidupan di bumi dapat berlangsung. Tanpa energi dari matahari, maka bumi hanya berupa gumpalan es yang tidak ada kehidupan. Sebagai contoh gelombang elektromagnetik sangat diperlukan dalam proses fotosintesis oleh tanaman, yang merupakan sumber kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Energi gelombang elektromagnetik dari matahari juga dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan komunikasi dan lain-lain. Bila anda saat ini menggunakan handphone, internet, televisi, radio, teknologi satelit lainnya semua tidak terlepas dari pemanfaatan gelombang akibat ledakan matahari kita.
Nah lho, anda baru tahu kan? Jangan dikira gelombang elektromagnetik tersebut ada di udara begitu saja tanpa ada penyebabnya.

Begitulah matahari yang setiap hari menyinari kita, tanpa matahari anda sekarang tidak ada ditempat anda berada karena anda tidak ada (tidak tercipta), tanpa matahari anda tidak mungkin membaca tulisan ini. Sekarang marilah kita ulas lebih dalam dengan pertanyaan sebagai berikut :
Seberapa hebat ledakan nuklir di permukaan matahari itu?.
Sebelum menjawab pertanyaan ini, coba kita telusuri kedahsyatan bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika ke Hiroshima dan Nagasaki pada saat perang dunia kedua. Kita sudah mengganggap bom atom tersebut sangat dahsyat, padahal itu belum seberapa. Senjata nuklir terbaru yang dikembangkan oleh negara maju saat ini memiliki kemampuan puluhan kali dari senjata nulkir (bom atom) yang dijatuhkan di Jepang tersebut. Nah, dapat anda bayangkan seberapa hebat kekuatan ledakan senjata nuklir modern saat ini.
Sebagai ilustrasi apabila semua senjata nuklir (bom atom) yang ada di dunia ini dikumpulkan menjadi satu dan diledakkan bersama-sama, maka ledakan tersebut masih terlalu kecil dibanding dengan satu titik ledakan di permukaan matahari. Itu hanya satu titik saja, bayangkan ada berapa titik diseluruh permukaan matahari. Ledakan tersebut berlangsung secara terus menerus di seluruh permukaan matahari. Sehingga permukaan matahari ibarat permukaan kuali raksasa dengan masakan yang sedang mendidih.
Bedanya adalah senjata nuklir yang dibuat manusia menggunakan teknik fisi atau pemecahan atom dan menimbulkan radio aktif, sedangkan ledakan matahari adalah reaksi fusi atau penggabungan atom dari Hidrogen menjadi Helium yang relatif tidak mengeluarkan radio aktif yang berbahaya.

Permukaan matahari berupa lapisan-lapisan gas yang meledak-ledak. Permukaan tersebut dinamakan Fotosfer, suhu fotosfer sekitar 6.000 derajat celcius. Menurut ilmu fisika benda padat akan berubah menjadi gas pada suhu 6.000 derajat celcius. Bagian atas fotosfer atau diluar bulatan fotosfer terdapat bagian berupa gas bergerak dengan suhu yang lebih panas yang disebut dengan Kromosfir. Suhu kromosfir semakin meningkat seiring dengan ketinggiannya, semakin tinggi semakin besar temperatur mulai dari 4.500 derajat celcius hingga 100.000 derajat celcius. Lapisan Diatas kromosfir terdapat lapisan yang lebih panas lagi yang dinamakan Korona, yang merupakan lapisan terluar matahari. Korona merupakan lapisan gas setinggi 1.200.000 kilo meter dari permukaan matahari. Suhu korona bisa mencapai 1.000.000 derajat celcius bahkan lebih. Suhu yang tinggi tersebut akibat adanya medan magnetik yang sangat besar. Dengan suhu sebesar itu tidak ada satu bendapun yang bisa mendekati matahari, benda padat apapun akan memuai dan hancur menjadi gas.

Bentuk matahari bila dilihat dari dekat seperti bola raksasa dengan seluruh permukaannya terjadi ledakan yang menimbulkan cahaya yang sangat terang dan sangat panas. Kadang-kadang terdapat semacam lidah api yang menjulur dari bola raksasa itu, panjang lidah api tersebut bisa mencapai jutaan kilo meter. Dengan adanya ledakan-ledakan itulah matahari memancarkan energi ke segala arah. Energi yang dipancarkan matahari pada dasarnya berupa gelombang elektromagnetik, termasuk didalamnya gelombang panas, gelombang radio, gelombang cahaya, sinar ultra violet, sinar x dan sinar gamma. Sehingga kita di bumi bisa menikmati panas dan cahaya matahari tersebut. Namun energi dari ledakan tersebut tidak sampai merusak planet bumi karena jaraknya cukup aman, yaitu 149.680.000 kilo meter (lihat kembali ilustrasi perbandingan jarak bola basket dengan bola kecil sejauh 34 meter). Disamping itu planet bumi juga memiliki atmosfir yang berfungsi sebagai filter radiasi yang berasal dari angkasa.

Tentang matahari sudah kita jelaskan, untuk sementara kita berhenti membaca sampai disini, marilah kita merenung sejenak untuk membayangkan betapa jauh, betapa besar, dan betapa dahsyatnya matahari tersebut. Selanjutnya kita menunggu waktu malam hari yang indah.

Ada beberapa tip disini agar kesadaran kita betul-betul mencapai hasil yang maksimal. Carilah tempat yang cukup tenang diwaktu malam hari serta cuaca sedang cerah, bebaskan pikiran anda dari segala urusan duniawi. Mata dan pikiran menatap ke langit yang cerah, lihatlah bintang-bintang yang bertebaran di langit. Nikmati betapa indahnya benda-benda yang bertebaran tersebut. Rasanya kita memiliki langit-langit raksasa yang dihiasi oleh batu permata berkelap kelip. Dari sini mari kita coba bayangkan berapa kira-kira jumlah bintang yang ada di angkasa sana. Silahkan menebak jumlah bintang dengan sesuka hati. Terserah anda menyebut ruang diatas sana dengan istilah : angkasa, luar angkasa, ruang angkasa, antariksa, jagad raya atau apalah, yang artinya bagian diluar bumi sana. Coba kita hitung jumlah bintang yang mampu kita lihat dengan mata telanjang. Sudah pasti anda tidak akan mampu menghitung dengan tepat jumlah bintang karena masih ada bintang yang cahayanya sangat redup atau tidak kelihatan sama sekali karena jaraknya terlampau jauh. Kalaupun kita melihat dengan teropong bintang juga masih belum mampu menghitung dan melihat semuanya. Coba kita bayangkan seberapa jauh benda-benda di langit tersebut.

Lalu matahari dengan bintang lebih jauh mana?
Ya, karena matahari nampak lebih besar dan bintang nampak lebih kecil maka jawaban logisnya adalah : bintang lebih jauh, dan itu memang benar.

Nah, dari sini kita coba bertanya dalam hati :
Apa sebenarnya bintang itu?
Bintang apa yang terdekat dengan bumi?
Seberapa jauh bintang-bintang tersebut?

Sebelum menjawab semua pertanyaan diatas, marilah terlebih dahulu kita telusuri dimana sebenarnya posisi kita di ruang angkasa ini.
Sadarlah bahwa posisi kita saat itu adalah melihat dari suatu tempat di daratan, dan daratan tempat kita berpijak adalah bagian dari permukaan suatu benda bulat yang disebut dengan Planet. Planet tempat kita berpijak bernama planet Bumi (Earth).
Kita tidak perlu membahas lebih detail tentang bumi, karena kita hidup dan berpijak disitu sehingga banyak yang kita tahu. Tetapi sebetulnya masih banyak misteri dan penjelasan tentang planet bumi ini. Sehingga apabila kita mau mengulas tuntas tentang planet bumi saja butuh satu tulisan khusus untuk membahasnya. Yang jelas planet bumi berbentuk bulat dan berputar pada porosnya seperti gasing atau berotasi sehingga terjadilah siang dan malam. Pada saat permukaan bumi menghadap matahari terjadilah siang, sebaliknya pada saat membelakangi matahari terjadilah malam. Bumi berotasi satu kali putaran membutuhkan waktu 23 jam 56 menit, satu kali putaran pada porosnya ini disebut sebagai rotasi. Waktu inilah inilah yang dipakai manusia sebagai waktu dalam 1 hari adalah 24 jam.
Sebagaimana sudah diterangkan diatas, planet bumi memiliki diameter 12.756 km, bila panjang pulau Jawa adalah 1.000 km, maka diameter bumi adalah kira-kira 12 kali panjang pulau Jawa. Bumi tidak benar-benar rata karena fenomena geologi ( dataran tinggi, dataran rendah, pegunungan dll ) maka keliling bumi adalah sekitar 40.024 km atau 24.470 Mil.
Sampai disini anda sudah bisa membayangkan dua bola di antariksa, yang satu matahari dan satunya lagi bumi dengan ukuran yang berbeda jauh (coba bayangkan lagi perbandingan bola basket dan bola kecil dengan diameter 3 mm).

Lalu bagaimana dengan bulan?
Jika saat malam itu terlihat bulan, maka lihatlah sejenak. Bulan pada dasarnya adalah benda angkasa yang berputar mengelilingi bumi, dan benda langit yang mengelilingi planet disebut dengan Satelit. Satelit berasal dari bahasa latin yang artinya pengikut. Satelit planet bumi tersebut bernama Bulan (Moon) atau dalam katalog astronomi diberi nama Luna. Istilah satelit ini pula yang akhirnya dipakai untuk menamakan benda ciptaan manusia yang diluncurkan dari bumi ke luar angkasa dan berfungsi sebagai alat komunikasi, pencitraan (pengambilan gambar) untuk berbagai kepentingan seperti pemantau cuaca, pemetaan, militer dan lain-lain.
Bulan mengelilingi bumi membutuhkan waktu 27 ½ hari, waktu inilah yang disebut dengan 1 bulan dalam kalender.
Bulan memiliki diameter 3.456 km, kira-kira besarnya seperempat dari bumi. Jarak bulan dengan bumi rata-rata 390.000 km. Kenapa rata-rata? Ya, karena bulan mengelilingi bumi dengan garis orbit berbentuk elips (lonjong), sehingga ada saatnya bulan dekat dengan bumi dan ada saatnya bulan jauh dari bumi. Jarak bulan dengan bumi saat dekat adalah 352.000 km dan jarak saat jauh adalah 400.000 km. Saat bulan dekat dengan bumi inilah terjadi gaya gravitasi bulan terhadap bumi, sehingga terjadilah laut pasang naik.
Manusia yang sudah menginjakan kakinya di bulan sudah merasa sangat bangga, padahal mereka hanya menempuh perjalanan sejauh 390.000 km saja (jarak bumi dengan bulan).

Disamping bumi berputar sendiri seperti gasing dan dikellingi bulan, secara beriringan bumi dan bulan secara bersama-sama mengelilingi matahari. Kecepatan bumi mengellingi matahari adalah 106.200 km per jam. Planet bumi membutuhkan waktu 365 ¼ hari untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi matahari, satu putaran terhadap matahari ini disebut sebagai revolusi. Waktu inilah yang disebut sebagai 1 tahun dalam kalender yang kita kenal saat ini.

Pertanyaan berikut, apakah hanya ada satu planet yang mengelilingi matahari?
Jawabannya tidak, masih ada 8 planet lain selain planet bumi, sehingga ada 9 planet yang mengelilingi matahari. Masing-masing planet tersebut memiliki ukuran dan karakteristik yang berbeda (lihat perbandingannya dalam gambar). Ada yang lebih kecil dari bumi dan ada pula yang lebih besar serta memiliki warna yang berbeda apabila dilihat dari luar angkasa. Bahkan ada planet yang memiliki bentuk cukup unik dan indah karena memiliki cincin, yaitu planet Saturnus. Diantara sembilan planet tersebut hanya planet bumi yang memenuhi syarat untuk dihuni oleh mahluk hidup, sedangkan planet yang lain kurang memiliki unsur sebagai penunjang kehidupan. Matahari beserta planet dan obyek lainnya yang mengilingi matahari tersebut biasa disebut sebagai Tata Surya atau Solar System.
Nama-nama planet didalam Tata Surya tersebut apabila diurut mulai dari yang terdekat dari matahari sampai terjauh (berikut diameternya) adalah sebagai berikut : Merkurius (4.850 km) , Venus (12.103 km), Bumi (12.756 km), Mars (6.794 km), Yupiter (142.984 km), Saturnus (120.536 km), Uranus (51.118 km), Neptunus (49.600 km), Pluto (2.275 km). Sehingga planet bumi pada dasarnya berada diurutan ketiga bila diurut dari matahari. Dari kesembilan planet tersebut nampak bahwa yang terbesar adalah planet Yupiter dengan diameter 142.984 km atau 11 kali diameter bumi.
Bagaimana ilustrasi perbandingan ukuran semua planet anggota tata surya dibanding dengan ukuran matahari? Untuk membayangkan hal tersebut anda dapat melihat pada gambar, ternyata bumi hanya kelihatan kecil bila dibanding dengan planet Yupiter atau planet Saturnus dan nampak sangat kecil bila dibandingkan dengan ukuran matahari.






Mereka juga berputar pada porosnya seperti gasing (rotasi) dan berjalan berputar mengelilingi matahari dengan teratur (revolusi), dimana masing-masing memiliki jalur yang tetap atau memiliki jalur orbit yang tetap. Hal ini terjadi karena seluruh planet tersebut terikat dengan gaya gravitasi matahari. Setiap planet tersebut memiliki waktu rotasi dan wktu revolusi yang berbeda. Planet bumi memiliki waktu rotasi 23 jam 56 menit (24 jam atau 1 hari) dan waktu revolusi 365 ¼ hari (1 tahun).




Sebagai contoh planet Merkurius, planet terdekat dengan matahari yang berjarak sekitar 58 juta km dari matahari tersebut memiliki waktu rotasi 58,6 hari dan waktu revolusi yang cepat, yaitu 87,97 hari. Merkurius tidak memiliki atmosfir sehingga tidak dapat menyebarkan udara panas keseluruh permukaan palnet, sehingga pada saat siang suhu permukaan mencapai 427 ° C, tetapi pada saat malam hari suhu turun drastis -183 ° C.










Planet kedua yaitu Venus yang berjarak 108 juta km dari matahari memiliki waktu rotasi yang sangat lambat, yaitu 243 hari (bayangkan dengan waktu rotasi bumi yang hanya 23 jam 56 menit) dan waktu revolusi 225 hari. Walaupun memiliki jarak dengan matahari lebih jauh dari planet merkurius, tetapi planet venus memiliki suhu permukaan lebih panas bahkan merupakan planet paling panas diantara kesembilan planet, yaitu 457 ° C, hal ini disebabkan karena memiliki atmosfir yang tebal dan mengandung banyak karbondiaksoda (CO2) sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Atmosfir yang tebal juga menyebabkan tekanan permukaan venus 90 kali lebih besar dari tekanan dibumi. Awan venus juga mengandung asam sulfurat sehingga langitnya berwarna kuning.





Planet Mars berjarak 228 juta km dari matahari, memiliki waktu rotasi 24 jam 37 menit dan waktu revolusi 687 hari. Mars berwarna merah karena permukaan planet berupa debu dan batu yang kaya dengan kandungan besi. Wahana tanpa awak sudah pernah didaratkan di permukaan planet mars. Dari hasil foto yang didapat, planet mars hanya berupa dataran yang tandus berdebu dan berbatu serta tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.Bila dilihat dari bumi planet Mars nampak seperti bintang dengan sinar yang berwarna merah, sehingga sering disebut sebagai planet merah.









Planet Yupiter merupakan planet terbesar anggota tata surya tetapi memiliki waktu rotasi paling cepat, yaitu 9 jam 50 menit dan waktu revolusi 11,9 tahun. Jarak dengan matahari 778 juta km. Walaupun memiliki ukuran yang besar, planet Yupiter lebih didominasi oleh gumpalan gas hidrogen dan helium serta banyak terjadi badai topan yang ganas dipermukaanya.













Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah planet yupiter memiliki waktu rotasi 10 jam 14 menit dan waktu revolusi 29,5 tahun. Planet Saturnus yang memiliki jarak dengan matahari 1.427 juta km merupakan planet yang unik dan indah karena memiliki cincin yang mengelilingi planet tersebut. Cincin tersebut sebenarnya merupakan kumpulan debu, kekiril dan batu yang terlapisi es dengan jumlah tak terhingga. Jumlah cincin dari jauh hanya nampak seperti beberapa buah saja tetapi sebenarnya cincin saturnus sangat banyak, ada cincin sempit dan ada pula cincin lebar (para ahli memperkirakan ribuan). Saturnus hampir sama dengan yupiter, lebih banyak diliputi gumpalan gas hidrogen dan helium.







Planet Uranus jarak dengan matahari 2.870 km, memiliki waktu rotasi 10 jam 14 menit dan waktu revolusi 84 tahun. Uranus memiliki atmosfir yang terdiri dari gas hidrogen, helium, metana. Awan uranus kaya akan metana sehingga warna planet menjadi kebiru-biruan. Uranus sebenarnya juga memiliki cicin seperti halnya planet saturnus, tetapi karena kerapan dan ketebalan unsur pembentuk cincin tidak sebesar saturnus, maka cicncin hanya nampak samar-samar.









Planet ke delapan adalah Neptunus, jarak dengan matahari 4.497 juta km atau 4.497.000.000 km, memiliki waktu rotasi 15 jam 48 menit dan waktu revolusi 164,8 tahun. Waktu revolusi Neptunus sangat lama karena jarak dengan matahari sangat jauh sehingga memiliki jalur orbit yang sangat lebar, sehingga logikanya semakin jauh planet tersebut dari matahari, maka semakin lama pula waktu revolusinya. Awan neptunus juga banyak mengandung metana sehingga warna planet menjadi biru terang.






Itulah gambaran planet-planet yang mengelilingi matahari kita.
Lalu bagaimana kira-kira perbandingan ukuran antar planet tersebut?
Untuk lebih jelas marilah lihat gambar ilustrasi perbandingan ukuran planet. Planet bumi hanya lebih besar dari planet mercurius, venus, mars dan pluto, tetapi akan nampak sangat kecil bila dibandingkan dengan planet uranus, neptunus apalagi dibandingkan dengan planet saturmus dan planet yupiter.






Sama halnya dengan planet bumi, planet-planet yang lain ada yang memiliki satelit (kita menyebutnya dengan bulan) ada pula pula yang tidak memiliki satelit. Beberapa planet memiliki satelit dengan jumlah lebih dari satu buah. Daftar satelit pada planet anggota Tata Surya antara lain :
- Planet Bumi dengan 1 satelit : Bulan atau Luna
- Planet Mars dengan 2 satelit : Phobos, Deimos
- Planet Yupiter dengan 16 satelit : Metis, Adastrea, Amalthea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Callisto, Leda (terkecil), Himalia, Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphae, Sinope
- Planet Saturnus dengan 18 satelit : Pan, Atlas, Prometheus, Pandora, Epimetheus, Janus, Mimas, Enceladus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Helene, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe
- Planet Uranus dengan 18 satelit : Cordelia, Ophelia, Bianca, Cressida, Desdemona, Juliet, Portia, Rosalind, Belinda, Puck, Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, S/1997 U2, S/1997 U1, S/1986 U10
- Planet Neptunus dengan 8 satelit : Naiad, Thalassa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus, Triton, Nereid.
- Planet Pluto dengan 3 satelit : Charon, Nix, Hydra

Jumlah satelit masing-masing planet sangat bervariasi bahkan beberapa diantaranya bentuknya tidak bulat dan tidak menutup kemungkinan jumlah satelit masing-masing planet tersebut diatas akan semakin bertambah seiring dengan kemajauan teknologi luar angkasa, sehingga akan ditemukan satelit baru dalam planet-planet tersebut.

Okeylah, nama-nama satelit tersebut diatas tidak perlu anda hafalkan karena akan menambah kebingungan, itu hanya sebagai panambah wawasan. Karena sejak awal maksud tulisan ini adalah disamping untuk mengajak para pembaca yang ragu akan keberadaan Tuhan dengan jalan menjelajajahi kesadaran makrokosmos, tetapi juga sebagai penambah wawasan pengetahuan untuk siapa saja yang membaca tulisan ini.
Yang penting adalah anda bisa memahami dan bisa menggambarkan dalam imajinasi anda.

Pengetahuan awal masyarakat awam bahwa dalam tata surya terdapat 9 planet. Namun dalam perkembangan terakhir ternyata masih ditemukan benda-benda lain yang mirip planet dan mengelilingi matahari juga, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil dari planet bumi, diantaranya Ceres (diameter 950 km) yang terletak dimedan asteroid (antara Mars dan Yupiter) dan obyek yang lebih jauh dari pluto dan diberi nama/kode 2003UB313 atau Eris, nama tersebut diberikan oleh Himpunan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU). Eris juga memiliki satu satelit, yaitu Dysnomia.
Dalam konferensi IAU yang diikuti lebih dari 2.500 astronom dari 75 negara yang berlangsung di Praha, Republik Ceko pada tanggal 14-25 Agustus 2006, juga membahas tentang planet Pluto, planet terjauh dalam keluarga Tata Surya yang memiliki jarak 5.900.000.000 kilo meter dari matahari. Hasil konferensi akhirnya memutuskan secara resmi mencabut status keplanetan Pluto. Pluto kini digolongkan sebagai planet kerdil (dwarf planet) bersama dengan objek-objek Sabuk Kuiper berukuran besar lainnya. Materi Pluto sendiri dinilai tidak memenuhi untuk dianggap sebagai salah satu planet disamping itu juga Pluto tidak memiliki orbit yang dominan seperti halnya delapan planet lainnya. Demikian halnya dengan Ceres yang dikategorikan sebagai planet kerdil.
Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus.
Buku ini akan mengalami update data setelah misteri Pluto lebih jelas bila wahana New Horizons yang sudah diluncurkan sejak Januari 2006 sudah sampai planet tersebut pada tahun 2015. Dengan dicoretnya Pluto sebagai planet, maka nama Pluto menjadi 134340 Pluto atau 134340, tetapi masyarakat awam sudah terlanjur mempercayai bahwa Pluto masih termasuk kategori planet dan masih menjadi anggota Tata Surya kita, masyarakat awam masih mengganggap jumlah planet dalam tata surya ada sembilan.
Posisi kesembilan planet tersebut tentu saja tidak lurus sejajar, karena masing-masing planet memiliki kecepatan mengelilingi matahari (revolusi) yang berbeda. Tetapi pada kurun waktu tertentu seluruh planet anggota tata surya memiliki posisi sejajar, pada saat kejadian tersebut berlangsung maka akan timbul berbagai kejadian alam, misal gelombang pasang yang ektrim, gerhana matahari dan lain-lain.

Pertanyaan berikut, apakah ada benda-benda lain yang mengelilingi matahari selain planet beserta satelitnya?
Jawabannya : ada dan masih banyak benda-benda lain yang masih belum terungkap.
Benda lain tersebut antara lain adalah Komet atau Comet, orang awam menyebutnya sebagai bintang berekor karena dilihat dari kita berada seperti bintang yang memiliki ekor yang panjang. Komet juga mengelilingi matahari tetapi memiliki jalur orbit sendiri yang sangat lonjong. Jalur orbit komet meyimpang dari orbit-robit planet, sehingga jalur orbit komet seakan-akan memotong melintang jalur orbir planet. Jumlah komet ada beberapa, beberapa diantaranya adalah komet Halley, komet Lexell, komet West, komet Kohoutek, komet Ikeya-Seki, komet Linear, komet Hyakutake, komet Tabur dan lain-lain. Pada dasarnya komet adalah merupakan kumpulan material padat dan gas yang berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan tinggi sedangkan yang nampak seperti ekor pada dasarnya adalah gas yang menyertainya.




Benda lainnya adalah berupa kumpulan batu-batu dengan jumlah tidak terhitung dengan berbagai ukuran mulai dari beberapa meter (m) sampai dengan ratusan kilo meter.
Kumpalan batu-batu tersebut dinamakan Asteroid. Posisi asteroid seperti tertata dengan rapi berjajar sepanjang keliling matahari mirip sabuk raksasa yang terletak antara planet Mars dan planet Yupiter, sehingga sampai disebut sebagai sabuk asteroid (asteroid belt). Karena demikian banyaknya bebatuan yang ada sehingga kumpulan batu tersebut seperti cincin raksasa yang mengelilingi matahari. Kebaradaan Asteroid ternyata juga ditemukan di sebagian kecil jalur orbit planet Yupiter yang disebut sebagai Trojan Asteroids.




Disamping itu zona atau area setelah planet Neptunus (diluar planet Neptunus) ternyata banyak ditemukan obyek dengan ukuran yang hampir sama bahkan lebih besar dari Pluto. Obyek didalam ruang atau area setelah planet Neptunus tersebut dikenal sebagai trans Neptunus atau dalam dunia astronomi disebut dengan Sabuk Kuiper. Obyek-obyek yang berada di zona sabuk kuiper dinamakan Obyek Sabuk Kuiper. Para ahli memperkirakan ada sekitar 100.000 obyek didalam sabuk Kuiper. Beberapa contoh benda langit yang termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (diameter 1.250 km, ditemukan pada Juni 2002), Huya (750 km, Maret 2000), UB 313 atau Xena (2.385 km, Oktober 2003), Sedna (1.800 km, Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, EL61 (1.500 km, Mei 2004). Obyek UB 313 (Xena) dan EL61 ternyata juga memiliki satelit. Dan masih banyak lagi obyek-obyek lain yang tidak mungkin disebutkan satu persatu disini.

Tergambarlah sudah fenomena Tata Surya yang ada di luar angkasa sana.

Okey, cukup sampai disini dulu, bila anda masih bingung maka ulangi lagi untuk membaca penjelasan diatas serta mencermati gambar yang ada, bila sudah jelas coba camkan dalam-dalam, pejamkan mata dan bayangkan dalam imajinasi anda : " di suatu ruangan yang gelap terdapat bola raksasa yang menyala sangat terang dan panas (matahari) yang dikellingi oleh sembilan bola-bola kecil (planet) dengan berbagai ukuran dan tekstur warna yang beragam, dan bola-bola kecil itu sendiri juga dikelilingi bola yang lebih kecil kecil lagi (satelit/bulan), disela-sela antara planet Mars dan Yupiter terdapat medan bebatuan yang mengelilingi matahari (asteroid), terdapat pula benda-benda yang mengumpul dikelilingi gas sehingga dari jauh seperti cahaya yang memiliki ekor (komet) yang juga mengelilingi matahari dengan jalur orbit yang berbeda, ddaerah setelah planet Neptunus terdapat banyak obyek seukuran Pluto dengan jumlah sekitar 100.000 buah (obyek sabuk Kuiper). Dan ternyata posisi kita berada di planet nomor tiga dari matahari. Betapa indah dan menakjubkan fenomena tersebut. Itulah Tata Surya.
Betapa kecilnya kita ".

Sekarang saatnya kita kembali melihat ke langit yang cerah dan melihat bintang-bintang yang bertebaran. Coba kita perhatikan dengan seksama diantara bintang-bintang tersebut nampak dilangit terdapat fenomena seperti kabut yang berwarna putih memanjang dari utara ke selatan. Ketahuilah fenomena tersebut bukanlah kabut, kalau kabut bentuknya bisa berubah-ubah karena terkena hempasan angin, benda tersebut ada dibelakang bintang-bintang yang kita lihat. Bila kita lihat esuk harinya bentuknya masih tetap seperti itu. Fenomena seperti kabut putih tersebut sebetulnya adalah kumpulan dari ratusan milyar bintang. Ya betul, ratusan milyar bintang, menurut para ahli astronomi jumlahnya sekitar 200.000.000.000 (dua ratus milyar) bintang, bahkan sebagian ahli astronomi lainnya mengatakan sekitar 400.000.000 (empat ratus milyar) bintang. Karena dengan jumlah yang begitu banyak dengan jarak yang sangat jauh sehingga kumpulan bintang-bintang tersebut nampak seperti kabut. Kumpulan ratusan milyaran bintang tersebut dinamakan Galaxy atau sering ditulis dengan Galaksi. Galaxy tersebut dinamakan Galaxy Bima Sakti karena bentuknya seperti Bima, tokoh dalam dunia pewayangan. Sementara dunia internasional menyebutnya sebagai Milky Way, karena bentuknya seperti kabut jalur susu. Nama tersebut bermula pada kepercayaan bangsa Eropa kuno, bahwa lajur putih tersebut adalah air susu Dewi Juno (Hera) istri Dewa Zeus yang tumpah ke angkasa.
Untuk sementara tergambar sudah dalam benak kita bahwa ternyata jumlah bintang banyak sekali, untuk sementara pula kita anggap jumlahnya ratusan milyar. Ya, saya bilang sementara sebelum membaca ulasan berikutnya.

Lalu kita kembali ke pertanyaan diatas : apa sebenarnya bintang?
Ketahuilah bintang-bintang dilangit tersebut apabila kita lihat dari dekat bentuknya sama persis seperti matahari, yaitu bola raksasa dengan seluruh permukaannya terjadi ledakan-ledakan hebat sehingga mengeluarkan cahaya yang sangat terang dan sangat panas. Ya, bintang adalah matahari yang terlihat dari jauh.

Sehingga bila ada pertanyaan : bintang apakah yang paling dekat dengan bumi?
Jawabannya adalah Matahari. Ya, matahari adalah sebuah bintang, bintang terdekat dengan bumi, jaraknya dari bumi adalah 149.680.000 Km atau 93.026.724 mil. Ketahuilah ternyata bahwa matahari sebetulnya adalah ”salah satu” dari ratusan milyar bintang-bintang yang membentuk kumpulan/kelompok yang disebut dengan Galaxy. Dan galaxy tempat matahari berada tersebut dinamakan Galaxy Bima Sakti atau Milky Way.

Bila bintang pada dasarnya adalah sebuah benda serupa matahari tetapi ditempat yang sangat jauh, apakah bintang-bintang tersebut juga dikelilingi planet seperti Tata Surya kita?
Dengan jumlah bintang yang tidak terhitung tersebut, maka karakteristik masing-masing bintang sangat variatif, ada yang memiliki planet ada pula yang tidak. Tetapi sebagian besar juga dikelilingi oleh planet-planet mirip tata surya kita, tetapi jumlah planet masing-masing bintang sangat bervariasi, demikian juga karakterisktik masing-masing planet yang mengelilinginya juga sangat beragam. Sebagai contoh bintang HR8799 yang memiliki 3 planet. Ukuran bintang HR8799 adalah 1,5 kali matahari, jaraknya 130 tahun cahaya dari bumi. Dan masih banyak lagi bintang yang lain yang juga dikelilingi planet bahkan masih dalam penyelidikan para ahli hingga saat anda membaca tulisan ini.
Symtem yang mirip Tata Surya pada bintang lain selain matahari dikenal dengan istilah Ekstrasolar Planet (Exoplanet). Sampai saat tulisan ini dibuat, para ahli telah mengidentifikasi lebih dari 200 bintang yang juga dikelilingi planet-planet (ekstrasolar planet) mirip tata surya kita. Jika manusia mau mencari planet pengganti bumi tampaknya menunggu waktu yang lama karena dibutuhkan teknologi ruang angkasa yang lebih canggih untuk menemukan beberapa planet seperti planet bumi.

Sekarang coba anda bayangkan, apabila setiap bintang kita anggap memiliki rata-rata 5 planet saja, coba dikalikan ratusan milyar, berapa kira-kira jumlah planet? Silahkan anda bayangkan sendiri.

Apabila matahari sejatinya adalah salah satu dari bintang-bintang dan merupakan bintang paling dekat dengan bumi, lalu bintang apakah yang paling dekat dengan matahari?
Bintang terdekat dari matahari adalah bernama Proxima Centaury, jaraknya adalah 4,2 tahun cahaya (light year).

Apakah artinya 4,2 tahun cahaya itu?.
Marilah kita sedikit belajar ilmu fisika sejenak.
Perlu kita ketahui bahwa ukuran jarak yang dipakai untuk ilmu antariksa atau ilmu astronomi adalah Tahun Cahaya (Light Year) atau sering disingkat LY, karena apabila menggunakan angka nomimal konvensional maka digit yang ditulis akan terlalu panjang karena begitu jauhnya. Apabila ditulis dalam ukuran angka nominal, maka jumlah digit dibelakang titik sudah tidak trilyun tapi sudah bertrilyun.. trilyun...

Sebelum kita membahas tentang arti tahun cahaya, marilah kita ambil contoh sederhana yaitu tentang kecepatan peluru senjata api. Sebagai contoh peluru yang ditembakkan dari senapan serbu jenis M16 (kaliber 5,56 x 45 mm) buatan Amerika rata-rata memiliki kecepatan sekitar 970 meter/detik (atau 3.493 km/jam), sedangkan senapan serbu jenis AK47 (kaliber 7,62 x 39 mm) buatan Rusia rata-rata memiliki kecepatan peluru sekitar 900 meter/detik (atau 3.240 km/jam). Dengan kecepatan seperti itu, mata kita tidak bisa melihat lesatan peluru. Mobil, pesawat, roket yang melintas dengan kecepatan tinggi, kita masih bisa melihat lesatannya karena kecepatannya tidak setinggi kecepatan peluru. Sampai saat ini dalam dunia ilmu fisika, kecepatan tertinggi diraih oleh cahaya atau sinar. Ya, cahaya memiliki kecepatan, misal apabila kita menyalakan lampu senter yang diarahkan ke tembok, maka sebetulnya sinar lampu senter tersebut berjalan/bergerak dari sumbernya yaitu lampu/dop menuju tembok. Tapi karena kecepatan sinar sangat tinggi maka mata kita tidak bisa mengikuti lesatan sinar tersebut, seakan-akan sinar langsung menuju sasaran tembok. Kecepatan cahaya/sinar di ruang hampa adalah 299.792.458 meter/detik atau 299.792,5 km/detik atau 1.079.252.848,8 km/jam. Ya, buat gampangnya apabila dibulatkan kecepatan cahaya atau sinar tersebut adalah 1,08 milyar kilometer per jam.
Jadi pengertian tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama 1 tahun dengan kecepatan 1.079.252.848,8 km/jam, sehingga dalam 1 tahun (365 hari), cahaya akan menempuh jarak 9.454.254.955.488 kilo meter..!! atau gampangnya bila dibulatkan adalah 9,5 trilyun kilo meter.
Dengan bahasa sederhana, 1 tahun cahaya identik dengan 9,5 trilyun kilo meter.

Bisa kita bayangkan betapa cepatnya cahaya tersebut. Masalahnya adalah sampai detik ini tidak ada satupun pesawat ciptaan manusia yang memiliki teknologi dengan kecepatan setinggi itu. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa rata-rata kecepatan pesawat komersial hanya 900 Km/jam, sementara pesawat tempur bisa mencapai sekitar 2.300 km/jam atau lebih. Pesawat ulang-ulang alik Amerika saat melaju di antariksa (ruang hampa) bisa mencapai kecepatan 200.000 km/jam. Coba kita bandingkan dengan kecepatan cahaya sebesar 1.079.252.848,8 km/jam, maka kecepatan pesawat ciptaan manusia tidak ada apa-apanya.
Apabila ada pesawat luar angkasa dengan kecepatan cahaya, maka perjalanan dari bumi ke matahari bisa ditempuh hanya dalam waktu 8,3 menit.

Jadi apabila bintang terdekat dari matahari jaraknya 4,2 tahun cahaya artinya apabila kita terbang menggunakan pesawat luar angkasa dengan kecepatan 1.079.252.848,8 km/jam atau 1,08 milyar kilometer per jam, maka waktu yang dibutuhkan untuk sampai tujuan adalah selama 4,2 tahun. Bila ingin mendapatkan gambaran jarak bintang dalam bentuk nominal, maka tinggal mengalikan jarak dalam tahun cahaya tersebut dengan 9.454.254.955.488 (jarak yang ditempuh cahaya selama 1 tahun, sebagaimana dijelaskan diawal tulisan ini).
Bila ditulis dalam bentuk nominal, maka jarak bintang terdekat dengan matahari, yaitu bintang Proxima Centaury adalah 9.454.254.955.488 x 4,2 = 39.707.870.813.049,6 kilo meter atau 39,7 trilyun kilo meter.
Ya, bintang terdekat dengan matahari ternyata memiliki jarak 39,7 trilyun kilometer..!!.

Perlu diketahui bahwa dalam ilmu fisika, cahaya akan terlihat oleh mata apabila cahaya tersebut sudah sampai ke mata kita. Sehingga apabila perjalanan cahaya bintang Proxima Centaury dari sumbernya menuju ke kita memerlukan waktu 4,2 tahun, maka artinya juga bahwa cahaya yang kita lihat sebetulnya adalah kondisi cahaya 4,2 tahun yang lalu. Anda tidak bisa melihat cahaya pada detik itu juga. Ingat, walaupun cahaya memiliki kecepatan 1,08 milyar kilometer per jam, tetapi cahaya masih memerlukan waktu dalam perjalanannya karena jarak yang ditempuh terlampau jauh.
Sama halnya bila kita melihat cahaya matahari, sebetulya cahaya tersebut adalah cahaya matahari 8,3 menit yang lalu (waktu yang diperlukan cahaya matahari untuk sampai ke kita).

Bintang lain yang dianggap relatif dekat dengan matahari setelah Proxima Centaury antara lain : Alpha Centaury A (4,3 tahun cahaya), Alpha Centaury B (4,3 tahun cahaya), Barnard’s Star (5,9 tahun cahaya), Wolf359 (7,6 tahun cahaya), Lalande21185 (8,1 tahun cahaya), Sirius A (8,6 tahun cahaya), Sirius B (8,6 tahun cahaya), Luyten 726-8 A (8,7 tahun cahaya), Luyten 726-8 B (8,7 tahun cahaya), UV Ceti (8,8 tahun cahaya), Ross154 (9,7 tahun cahaya), Ross248 (10,3 tahun cahaya), Lacaille9352 (10,7 tahun cahaya), Ross128 (10,9 tahun cahaya), Epsilon Eridani (10,5 tahun cahaya), Procyon (11,4 tahun cahaya), Tan Ceti (11,8 tahun cahaya), DX Cancri (11,8 tahun cahaya), YZ Ceti (12,1 tahun cahaya), Kapteyn’s Star (12,7 tahun cahaya), Den1048-3956 (13,1 tahun cahaya), Van Maneen’s Star (14,1 tahun cahaya), GI674 (14,8 tahun cahaya), GJ388 (15,9 tahun cahaya), GJ682 (16,3 tahun cahaya), Altair, Eta Cass dan seterusnya. Dan masih banyak lagi bintang-bintang yang membentuk galaxy Bima Sakti, ingat jumlahnya ratusan milyar. Bintang yang mampu diamati oleh manusia biasanya diberi nama dengan kombinasi kode huruf abjad dan angka seperti : IRS8, M81, IC240 dan lain-lain. Bintang-bintang tersebut termasuk anggota galaxy Bima Sakti dengan jarak dari matahari mulai dari 4,2 tahun cahaya sampai puluhan ribu tahun cahaya.
Bila masih penasaran ingin mendapatkan gambaran jarak bintang dalam bentuk nominal, maka tinggal mengalikan jarak dalam tahun cahaya dengan 9.454.254.955.488 sebagaimana sudah dicontohkan pada penghitungan jarak bintang Proxima Centaury. Misal jarak bintang GJ682 adalah 16,3 tahun cahaya, maka jarak tersebut identik dengan 16,3 x 9.454.254.955.488 = 154.104.355.774.454 (seratus lima puluh empat trilyun seratus empat milyar tiga ratus lima puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu empat ratus lima puluh empat) kilo meter. Itulah jarak bintang GJ682 dengan kita.
Silahkan hitung jarak bintang-bintang yang lain dengan cara yang sama.

Apakah anda memiliki keinginan untuk menghitung sendiri jarak semua bintang dalam bentuk kilo meter?
Silahkan saja, karena bintang yang sudah masuk katalog pada saat tulisan ini dibuat baru pada kisaran jutaan. Katalog tersebut berasal dari berbagai lembaga, organisasi ataupun individu pemerhati bintang diseluruh dunia. Para ahli baru memberi nama suatu bintang apabila sudah mendapatkan data-data karakteristik bintang tersebut. Dari waktu ke waktu katalog bintang semakin bertambah sesuai dengan temuan ahli astronomi diseluruh dunia. Namun andaikata semua bintang di galaxy Bima Sakti sudah diketahui jarak dalam bentuk tahun cahaya, maka andapun tidak akan mampu melakukan penghitungan sendiri.
Yang bisa kita lakukan hanya tinggal melihat data yang sudah terdokumentasi.

Mengapa demikian?
Ya, jangankan mengitung jarak, kita menyebut nama bintang satu persatu saja umur kita (seluruh masa hidup kita) tidak mencukupi untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Mau bukti?
Ingat bintang yang membentuk galaxy Bima Sakti mencapai ratusan milyar, katakanlah kita menyebut nama bintang dengan kecepatan 1 detik setiap 1 bintang, ternyata umur kita tidak cukup untuk menyebut seluruh bintang.
Kita ketahui dalam 1 hari identik dengan 24 jam atau 1 hari identik dengan 86.400 detik, sedangkan 1 tahun identik dengan 365 ¼ hari, sehingga 1 tahun sama dengan 31.557.600 detik. Bila umur manusia rata-rata 75 tahun dan seluruh masa hidupnya (mulai dari lahir hingga meninggal) hanya digunakan untuk menyebut nama bintang, maka 31.557.600 x 75 = 2.366.820.000.
Jadi baru menyebut nama bintang yang ke 2.366.820.000 orang tersebut sudah meninggal. Masih ada ratusan milyar bintang yang belum disebut namanya.

Mengingat hitungan jarak dengan metode tahun cahaya sudah mencapai angka milyaran tahun cahaya, maka beberapa ahli astronomi mempersingkat jarak tahun cahaya dengan istilah : Parsec. Dimana 1 Parsec sama dengan 326 tahun cahaya. Perincian hitungan adalah sebagai berikut :
1 parsec = 326 tahun cahaya
1 juta parsec = 1 mega parsec
1 mega parsec ( Mpc) = 326.000.000 tahun cahaya

Tapi sudahlah, dari pada anda bertambah bingung, itu hanya sebagai tambahan referensi pengetahuan saja. Sebagian besar para ahli tidak menggunakan istilah Parsec tetapi tetap menggunakan istilah Tahun Cahaya atau Light Year (LY).

Karena begitu banyaknya bintang di galaxy kita, sampai-sampai para ahli hanya mampu memberi nama bintang tertentu saja yang memiliki karakteristik tersendiri, memiliki karakteristik unik dan menarik untuk diamati. Bintang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misal ukuran, warna, suhu permukaan, berat jenis dan lain-lain. Warna sinar bintang terkait erat dengan suhu permukaan.

Sekarang sudah kita ketahui bersama bahwa matahari adalah merupakan salah satu bintang yang bertebaran di alam semesta yang tergabung dalam gugusan yang disebut dengan galaxy. Diameter matahari 1.392.000 kilo meter, suatu ukuran diameter yang sangat besar, kita menjadi takjub dengan ukuran matahari sebesar 109 kali ukuran planet bumi, betapa besarnya matahari tersebut.
Tetapi tunggu dulu, itu masih belum seberapa.

Tahukah anda bahwa ternyata masih banyak bintang lain yang jauh lebih besar dibanding dengan matahari, sebagai contoh bintang Pollux yang memiliki diameter 10 kali diameter matahari, dengan demikian diameter bintang Pollux sekitar 10 juta kilo meter.

Ada yang lebih besar lagi?
Tentu saja ada, di luar angkasa sana masih banyak bintang dengan ukuran diluar dugaan kita. Sebagai contoh bintang Arcturus dengan diameter 26 kali diameter matahari, bintang Rigel dengan diameter 33 kali diameter matahari, bintang Aldebaran dengan diameter 44 kali diameter matahari. Coba anda bayangkan seberapa besar bintang tersebut.

Apakah bintang Aldebaran merupakan bintang terbesar?
Masih terlalu dini untuk memutuskan bahwa bintang terbesar adalah Aldebaran. Masih ada bintang yang lebih besar, yaitu bintang Betelgeuse (Alpha Orionis). Bintang sejauh 430 tahun cahaya dari bumi ini memiliki diameter 980.000.000 kilo meter atau 704 kali diameter matahari.

Kalau kita bertanya lebih jauh lagi, apakah ada bintang yang lebih besar dari bintang Betelgeuse?
Jawabnya : Ada.
Sebagai contoh bintang Antares (Alpha Scorpii) yang memiliki diameter sekitar sekitar 800 kali diameter matahari. Bintang Antares memiliki cahaya yang sangat terang, jarak dari bumi sekitar 600 tahun cahaya. Coba kita mengulang ilustrasi perbandingan sebelumnya, bahwa bila matahari sebesar bola basket maka planet bumi hanya sebesar bola kecil berdiameter 3 mili meter (mm). Lalu coba bandingkan besar planet bumi dengan bintang Antares yang besarnya 800 kali matahari, jadi bisa diilustrasikan bahwa planet bumi ibarat bola kecil berdiamater 3 mili meter dan bintang Antares diibaratkan dengan bola raksasa berdiameter 240 meter. Dengan perbandingan tersebut, maka bumi sama sekali tidak terlihat...!!
Dan kita sebagai salah satu mahluk hidup yang mendiami planet bumi menjadi sesuatu yang teramat kecil dan kita sama sekali bukan apa-apa dibanding dengan kebesaran dimensi tersebut.
Silahkan anda takjub, betapa kecilnya kita sebagai manusia.

Bila anda masih bertanya lagi, apakah ada bintang yang lebih besar dari Antares? Jawabannya : jangan kuatir, masih banyak.!
Seperti misalnya bintang KY Cygni yang memiliki diameter 1.420 kali diameter matahari, bintang KW Sagitarii dengan diamter 1460 kali diameter matahari, bintang V354 Cephei dengan diameter 1520 kali diameter matahari, bintang VV Cephei dengan diameter 1800 kali diameter matahari, dan masih banyak lagi. Daftar bintang besar tersebut dari waktu ke waktu selalu bertambah karena para astronom diseluruh dunia akan menemukan bintang besar terbaru, dan tentunya nama-nama bintang besar tersebut tidak mungkin kita cantumkan semuanya dalam tulisan ini.
Saat ini bintang VY Canis Majoris dianggap sebagai bintang terbesar yang pernah ditemukan di galaxy Bima Sakti. Bintang VY Canis Majoris memiliki diameter sekitar 2.000 kali diameter matahari. Bisa jadi saat anda membaca tulisan ini ternyata sudah ditemukan bintang lain yang lebih besar dari VY Canis Majoris. Demikianlah alam semesta, tidak ada habis-habisnya untuk mengungkap rahasia yang dimilikinya.
Ketahuilah di alam semesta atau jagad raya ini masih banyak misteri yang belum diketahui, artinya bila anda menganggap suatu obyek (misal matahari) tersebut sangat besar maka sebetulnya masih ada obyek lain yang lebih besar, ada yang lebih besar lagi.. lebih besar lagi... demikian seterusnya.

Bagaimana bila bintang tersebut dibandingkan dengan ukuran planet bumi?
Tidak perlu dibandingkan, karena baru dibandingkan dengan bintang Pollux (10 kali diameter matahari) saja bumi ini tidak terlihat, apalagi dibandingkan dengan bintang yang lebih besar lagi.
Coba anda bayangkan bila bintang dengan ukuran super besar tersebut bertebaran di alam semesta sana, berapa kira-kira luas alam semesta ini.

Karateristik yang lain adalah warna sinar bintang yang beragam. Warna sinar menunjukkan temperatur/suhu permukaan bintang. Penjelasan hubungan antara warna sinar dengan suhu permukaan, adalah sebagai berikut :
Bintang dengan sinar yang berwarna merah ; suhu permukaan <> 25.000 ° C contoh : bintang Spica.
Dan masih banyak lagi karakteristik lainnya bila kita mengupas semuanya tidak akan ada habisnya, kita bayangkan ternyata masih banyak misteri yang ada di antariksa sana.

Saya ingatkan lagi, katalog bintang yang sudah diberi nama hanya sampai pada hitungan jutaan saja. Ya, hanya sampai pada hitungan jutaan, itupun sebagian masih minim data karena masih banyak misteri yang belum terungkap. Apabila semua nama bintang yang sudah diberi nama ditulis disini, maka buku ini bisa menjadi buku ribuan halaman yang hanya berisi nama-nama bintang. Padahal jumlah bintang dalam galaxy Bima Sakti adalah ratusan milyar (sekitar 200 milyar) dimana bila dilihat dengan mata telanjang hanya nampak seperti kumpulan kabut putih.
Bahkan jumlah bintang ternyata lebih banyak dibanding dengan jumlah manusia yang ada di planet bumi ini (jumlah penduduk di dunia th 2009 sekitar 6,7 milyar), bahkan mungkin sampai jumlah penduduk terbaru saat anda sedang membaca tulisan sekarang ini. Andaikata setiap orang di planet bumi ini bisa memiliki satu bintang di dalam galaxy Bima Sakti, ternyata masih ada ratusan milyar bintang yang tersisa.

Apakah ada misteri lain tentang bintang?
Jawabnya : sangat banyak.
Sebagai bahan wawasan, bintang ternyata juga memiliki umur sehingga ada bintang muda, ada bintang tua dan ada pula bintang yang sudah mati. Kita ketahui bahwa diseluruh permukaan bintang terjadi ledakan karena reaksi fusi nukir (dari gas hidrogen menjadi gas helium) yang berlangsung secara terus menerus. Selama bintang masih memiliki bahan bakar yang cukup, maka keadaan bintang relatif stabil, dimana terjadi keseimbangan antara reaksi untuk mengembang karena panas dan reaksi untuk mengecil karena tarikan gravitasi inti bintang. Sehingga panas dan gravitasi berada dalam keadaan seimbang. Namun demikian ada saatnya bintang dalam keadaan sudah tidak stabil, ledakan tersebut akan berkurang dan akhirnya berhenti karena bahan bakar pembuat ledakan (hidrogen) sudah habis. Saat inilah proses kematian bintang mulai berlangsung.

Bintang yang sudah kehabisan bahan bakar (hidrogen) karena sudah menjadi helium, maka terjadi tahapan proses kematian yang akhirnya mengalami keruntuhan kearah pusat gravitasi bintang. Proses pada tahap akhir kematian bintang berbeda-beda sesuai dengan besar massa bintang tersebut. Sehingga bintang yang sudah mati bisa menjadi bermacam-macam obyek, seperti bintang katai putih (bintang kerdil putih), bintang neutron, lubang hitam, bintang quark dan lain-lain..

Proses kematian bintang diawali saat hidrogen mulai habis sehingga mulai mendingin. Karena ledakan dan panas sudah mulai berkurang, maka kekuatan gravitasi bintang menjadi dominan dan akhirnya lapisan luar bintang runtuh ke arah inti bintang. Proses setelah tahap inilah masing-masing bintang berbeda tergantung dari massa bintang bersangkutan.
Untuk type bintang yang memiliki massa hampir sama dengan massa matahari, panas masih berlangsung sedangkan bagian intinya menyusut. Panas dari dalam tersebut mendorong lapisan terluar sehingga mengembang menjadi bintang raksasa merah yang relatif dingin. Selanjutnya bagian terluar terlepas sehingga hanya tersisa inti bintang. Inti bintang itulah yang menjadi bintang katai putih (bintang kerdil putih). Disebut bintang katai putih karena bintang tersebut kira-kira hanya sebesar bumi tetapi memiliki massa yang besar bahkan bisa lebih besar dari massa matahari (sekitar 1,4 kali massa matahari).
Untuk type bintang yang memiliki massa besar, yaitu lebih dari 8 kali massa matahari (bintang masive tunggal), pertama-tama ketika bintang tersebut tidak lagi memiliki cukup bahan bakar untuk proses fusi (hidrogen sudah habis) di inti bintang untuk menciptakan tekanan keluar sehingga memicu terjadinya dorongan gravitasi kedalam massa bintang yang besar (tarikan gravitasi ke arah pusat bintang). Karena inti bintang mendapat tekanan yang tinggi dari luar maka inti memberikan reaksi keluar sehingga ukuran bintang menjadi sangat besar dan berwarna merah. Pada tahap inilah ukuran bintang menjadi sangat besar bahkan lebih besar dari ukuran sebelumnya. Hal ini terjadi karena bagian luar bintang mengembang sehingga menjadi bintang raksasa merah, sementara di bagian dalamnya, pusat bintang akan menghasilkan gravitasi dan memulai terjadinya pengerutan. Saat mengerut pusat bintang menjadi lebih panas dan rapat. Pada titik ini, sejumlah reaksi nuklir mulai terjadi dan bisa menghentikan keruntuhan pusat bintang untuk sementara. Perlu diingat, Hanya Sementara. Saat di pusat bintang hanya tersisa besi, maka tak ada lagi pembakaran. Saat fusi tak lagi terjadi, dalam hitungan detik, bintang memulai fasa akhirnya yakni keruntuhan gravitasi. Temperatur di pusat bintang naik melebihi 100 miliar derajad, kemudian pusat bintang mengalami tekanan dan mengecil namun kemudian mengembang secara tiba-tiba. Energi pengembangan ini ditransfer ke selubung bintang, yang kemudian memicu terjadinya ledakan dengan kekuatan luar biasa serta memancarkan cahaya yang sangat besar dan terang yang disebut sebagai Supernova. Disamping itu ledakan tersebut juga menimbulkan gelombang kejut. Saat gelombang kejut ini bertemu dengan materi bintang di lapisan terluar, materi dipanaskan dan mengalami pembakaran membentuk elemen baru dan isotop radioaktif. Nah, gelombang kejut ini juga akan menyebabkan terlepasnya materi ke angkasa. Materi yang terlepas saat ledakan bintang terjadi saat ini dikenal dengan nama super nova remnant.
Bentuk supernova bila dilihat dengan teleskop bintang sangat bervariasi, bahkan sering memiliki bentuk yang sangat indah dan spektakuler, misal mirip bunga sepatu, mirip bunga mawar, mirip kilatan cahaya dan lain-lain. Supernova bisa dikatakan merupakan salah satu cara dari bintang untuk mengakhiri masa hidupnya dan supernova merupakan tahapan akhir siklus hidupnya. Tetapi perlu diketahui bahwa, tidak semua bintang akan mengalami supernova.

Lalu apa yang terjadi setelah terjadinya Supernova?
Supernova yang berasal dari bintang raksasa pada akhirnya meninggalkan inti bintang. Inti bintang sisa ledakan supernova yang memilii massa kurang dari 3 kali massa matahari, maka inti bintang tersebut menjadi obyek baru, yaitu Bintang Neutron.
Apabila kondisi bintang netron sudah sangat padat dimana bintang netron ini jadi terlalu rapat, sehingga akan terjadi ketidakstabilan yang akan memicu terjadinya keruntuhan, yang kemudian menyebabkan terjadinya ledakan yang super hebat dan super terang (bisa 100 kali lebih terang dari supernova) dan setelah ledakan tersebut akan terbentuk obyek baru yang lain, yaitu Bintang Quark. Bintang quark merupakan tipe bintang hipotetik. Bintang tersebut tersusun dari materi quark yang sangat rapat. Energi yang menyebabkan terjadinya ledakan kedua ini berasal dari netron yang terpecah menjadi komponen-komponennya yakni quark.
Bintang quark akan terbentuk apabila terjadi ledakan pada bintang tipe tertentu.
Apa itu quark?
Quark adalah komponen dasar dari proton dan netron, yang membentuk inti atom. Sampai saat ini objek yang paling rapat yang kita kenal adalah bintang neutron, yang tersusun dari neutron yang sangat rapat dengan diameter 16 mil dan massa hanya 1,5 kali massa Matahari.

Sedangkan apabila inti bintang sisa ledakan supernova memiliki massa diatas 3 kali massa matahari, maka gravitasi yang dimiliki oleh inti bintang yang sudah mati tersebut sangat kuat sehingga menjadi obyek atau area khusus yang memiliki kekuatan gravitasi sangat besar sehingga benda apapun yang ada disekitarnya akan tersedot masuk ke dalam medan tersebut.menarik benda-benda lain yang ada disekitarnya. Area sisa inti bintang yang memiliki kekuatan gravatasi yang besar tersebut dinamakan Black Hole (Lubang Hitam). Kekuatan gaya gravitasi Black Hole bahkan mampu menelan bintang-bintang dan obyek lain yang ada disekitarnya, bahkan begitu kuatnya sampai-sampai partikel foton (partikel cahaya) tidak akan bisa keluar dari sana, sehingga cahayapun tidak bisa dilihat sehingga menjadi daerah yang gelap, oleh karena itulah dinamakan sebagai lubang hitam.

Supernova ternyata tidak hanya berasal dari bintang raksasa dengan massa besar saja. Supernova juga bisa terjadi akibat transfer massa dari bintang lain ke bintang kerdil putih (katai putih) dalam system bintang ganda (dua bintang yang berdekatan bergabung menjadi satu dan meledak).
Super nova yang berasal dari sistem bintang ganda, berawal ketika bintang kerdil putih (katai putih) yang memiliki masa 1,4 kali massa matahari menarik sejumlah materi bintang pasangannya (yang massanya sekitar 5 kali massa matahari) karena kedua bintang sangat dekat. Proses ini akan memicu terjadinya tarikan gravitasi pada objek yang rapat seperti katai putih. Pada saat materi yang ditarik ini ditransfer ke katai putih, dan saat massa bintang katai putih mencapai 1,4 kali massa Matahari, tekanan di pusat akan mencapai batas ambang bagi nuclei karbon dan oksigen untuk memulai pembakaran secara tidak terkontrol yang pada akhirnya menjadi pemicu terjadinya ledakan (super nova).

Seberapa hebat kekuatan ledakan supernova?
Bila pada ulasan diatas tentang matahari dijelaskan bahwa ledakan yang terjadi pada satu titik permukaan bintang (termasuk matahari) memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding kekuatan seluruh senjata nuklir yang dibuat oleh manusia yang diledakkan secara bersama-sama. Itu adalah kondisi bintang saat masih aktif dan ledakan tersebut terjadi diseluruh permukaan bintang yang berbentuk seperti bola raksasa. Nah, sekarang coba bayangkan bahwa sekarang bola raksasa itu sendiri langsung hancur meledak berkeping-keping. Dengan demikian radius ledakan bisa mencapai puluhan juta kilo meter hingga ratusan juta kilo meter (sesuai dengan ukuran bintang sebelum meledak).
Dan ternyata ledakan supernova itu sendiri memiliki peran yang sangat penting di alam semesta. Karena supernova memanaskan medium antar bintang, dan mendistribusikan elemen berat (elemen selain Hidrogen dan Helium) ke seluruh galaxy dan mempercepat sinar kosmik.

Supernova memancarkan cahaya sampai beberapa tahun dan akhirnya padam. Hasil dari ledakan supernova melemparkan fragmentasi berupa debu dan gas yang menggumpal dalam area tertentu dan bercampur dengan awan antar bintang yang menghasilkan obyek baru mirip kumpulan kabut yang tebal. Obyek yang mengumpul mirip kabut tebal inilah dalam dunia astronomi disebut dengan Nebula.
Posisi nabula ternyata tidak diam begitu saja, tetapi bergerak berputar-putar saling berinteraksi dan terjadi kekuatan saling tarik menarik. Dan di alam semesta banyak sekali bertebaran nebula-nebula dengan bentuk yang berbeda-beda dan sama halnya dengan bentuk obyek alam semesta lainya, bentuk nebula kadang sangat indah dan unik.

Dan taukah anda, ternyata bintang terbentuk dari nebula ini, dan sampai detik inipun di alam semesta sana banyak terjadi kelahiran atau pembentukan bintang baru. Dan dari nebula inilah bintang baru tercipta, menjadi bintang muda. Bintang muda biasanya berwarna kebiruan dengan temperatur yang sangat tinggi.
Mengingat nebula merupakan kumpulan kabut yang luas dan pekat, maka umumnya bintang terbentuk dalam suatu gugusan nebula tersebut dan jarang terbentuk secara sendiri-sendiri. Pertama-tama gumpalan gas dan debu didalam nebula mulai saling tarik menarik sehingga menyebabkan beberapa gas mengumpul. Saat kumpulan gas semakin membesar massa semakin besar pula sehingga tarikan gravitsi semakin besar, kemudian menimbulkan panas yang ektrim yang berakibat munculnya rekasi fusi nuklir dan lahirlah bintang baru. Bintang baru yang lain biasanya juga lahir dari daerah sekitarnya dalam satu nebula yang sama. Proses terbentuknya nebula menjadi bintang bisa memakan waktu jutaan tahun. Sedangkan bintang yang bisa kita lihat saat ini pada dasarnya adalah bintang yang sudah terbentuk sudah lama, bisa ratusan juta atau milyaran tahun yang lalu yang berasal dari nebula juga.

Demikianlah proses kematian dan kelahiran bintang, dimana selama proses ledakan selanjutnya bintang akan mengerut secara bertahap demikian halnya dengan warna sinar juga berubah sesuai dengan suhu permukaan, karena inti bintang mendapat tekanan yang tinggi dari luar maka inti memberikan reaksi keluar sehingga ukuran bintang biasanya menjadi sangat besar dan berwarna merah. Pada tahap inilah ukuran bintang menjadi sangat besar bahkan lebih besar dari ukuran sebelumnya. Bintang VY Canis Majoris oleh sebagian kecil para ahli diperkirakan memasuki tahap ini, sehingga ukurannya sangat besar, tetapi sampai saat ini masih dalam penelitian lebih mendalam, yang jelas diameter bintang VY Canis Majoris sekitar 2.000 kali diameter matahari.

Itulah beberapa gambaran tentang bintang. Ternyata bintang tidaknya benda yang bersifat statis tetapi sangat dinamis dalam kurun waktu tertentu bisa mengalami perubahan. Bintang tidaklah sesederhana yang dibayangkan dan kita baru membahas salah satu obyek di alam semesta, yaitu bintang. Yaitu bintang yang menyusun galaxy Bima Sakti dengan jumlah ratusan milyar. Dan misteri tentang bintang tentunya dari waktu ke waktu akan semakin terungkap karena pada dasarnya masih banyak misteri tentang bintang yang belum kita bahas semuanya, seperti misalnya proses keruntuhan bintang yang spesifik pada bintang tertentu, karakteristik supernova yang spesifik, kelanjutan bintang neutron, bintang katai merah, bintang katai coklat dan lain-lain.

Dengan ulasan tersebut, maka matahari yang merupakan salah satu dari bintang nantinya juga akan mengalami kematian. Tetapi jangan kawatir karena matahari diperkirakan akan mati kira-kira 10 milyar tahun lagi. Sampai disini kita sudah bisa membayangkan betapa banyak jumlah bintang yang ada di angkasa sana serta betapa banyak misteri yang menyelimutinya. Matahari ternyata hanyalah salah satu dari ratusan milyar bintang-bintang yang membentuk galaxy Bima Sakti.
Silahkan pejamkan mata, renungkan dalam-dalam, gambarkan dalam imajinasi anda.

Bila sudah bisa membayangkan bintang-bintang yang bertebaran di angkasa dengan segala misterinya, maka sampailah pada pertanyaan yang lebih jauh lagi :
Apa sebenarnya galaxy Bima Sakti (Milky Way) itu?
Bagaimana sebenarnya bentuk galaxy Bima Sakti?

Sudah dijelaskan diatas, bahwa galaxy Bima Sakti adalah kumpulan atau gugusan yang terdiri dari ratusan milyar bintang dan membentuk pola/bentuk yang unik. Bentuk galaxy apabila dilihat dari bumi hanya berbentuk seperti kabut. Tetapi bentuk galaxy Bima Sakti (Milky Way) apabila dilihat dari jauh mirip bentuk kue serabi atau mirip telur goreng (telur mata sapi). Bentuknya bulat pipih, tipis di bagian tepi tetapi semakin menebal dibagian tengah dengan cahaya lebih terang karena banyak bintang berkumpul disini, bahkan dunia internasional menyebut bentuk galaxy sebagai Galactic Disc karena bentuknya seperti disc dengan bagian tengah yang cembung. Bila dilihat dari sisi samping mirip pesawat piring terbang yang dikenal dengan UFO (Unidentified Flying Object). Namun bentuk bagian tepi seperti tangan-tangan spiral. Tebal bagian tengah galaxy Bima sakti sekitar 3.000 tahun cahaya.
Ya, begitulah bentuk galaxy Bima Sakti yang cukup unik dan indah.
Bintang-bintang dalam galaxy tersebut berputar mengelilingi pusat galaxy mirip cakram CD yang berputar. Matahari kita beserta gugusan planet-planetnya termasuk planet bumi (Tata Surya) juga berputar mengelilingi pusat galaxy, dan waktu yang dibutuhkan Tata Surya untuk mengelilingi pusat galaxy dalam satu kali putaran adalah sekitar 225-250 tahun.
Diameter galaxy Bima Sakti adalah 100.000 tahun cahaya, atau bila 1 tahun cahaya menempuh jarak 9.454.254.955.488 Km, maka bila dikalikan 100.000 = 945.425.495.548.800.000 Km. Jadi apabila kita mau menjelajahi galaxy dari ujung tepi galaxy ke ujung satunya dengan mengendarai pesawat angkasa berkecepatan cahaya (1.079.252.848,8 km/jam), maka umur kita tidak akan cukup untuk menyelesaikan misi dan mati ditengah perjalanan, karena misi perjalanan tersebut butuh waktu 100.000 tahun.

Lalu dimana posisi matahari dalam galaxy Bima Sakti tersebut?
Matahari yang merupakan salah satu dari ratusan milyar bintang di galaxy Bima Sakti posisinya berada di bagian agak ketepi dari galaxy Bima Sakti, yaitu pada salah satu gugusan bintang yang berbentuk lengan spiral, yaitu lengan spiral orion. Sedangkan jarak antara matahari dengan pusat galaxy sekitar 27.700 tahun cahaya. Sehingga apabila diameter galaxy bima sakti sekitar 100.000 tahun cahaya, maka sebagaimana penjelasan diatas jarak bintang-bintang anggota galaxy bima sakti dengan matahari berkisar antara 4,2 tahun cahaya hingga puluhan ribu cahaya. Itu hanya jarak antar bintang dalam gugusan galaxy bima sakti.

Begitulah bentuk galaxy Bima Sakti. Marilah kita membayangkan dimensi bintang (ukuran bintang), jarak antar bintang dan luas jagad raya maka galaxy adalah suatu kumpulan benda yang benar-benar sangat menakjubkan.

Lalu sampailah pada pertanyaan berikut :
Apakah alam semesta berhenti sampai disini?
Apakah di angkasa sana cuma ada satu galaxy saja?
Jawabannya : Tidak...!!

Alam semesta tidak berhenti sampai disitu. Jangan membayangkan bahwa alam semesta hanya terbentuk dari satu galaxy yaitu galaxy Bima Sakti yang terdiri dari ratusan milyar bintang, dengan lebar galaxy 100.000 tahun cahaya.
Ternyata di alam smesta sana masih banyak galaxy-galaxy lain selain galaxy Bima Sakti. Sama halnya dengan jumlah bintang, tidak ada satupun para ahli yang bisa menyebut jumlah galaxy dengan pasti, mereka hanya bisa memperkirakan ratusan milyar galaxy..!!
Ya betul, jumlahnya mencapai ratusan milyar, bukan cuma puluhan, ratusan atau ribuan. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah sesungguhnya sudah mencapai trilyunan galaxy mengingat teknologi pencitraan jarak jauh yang dimiliki oleh manusia sampai saat ini hanya mampu memperkiraan sampai pada jumlah ratusan milyar galaxy.
Hal ini karena galaxy yang sangat jauh bila dilihat dengan teleskop Hubble hanya tampak seperti titik cahaya yang mirip bintang. Teleskop Hubble adalah teleskop yang ditempatkan di angkasa dalam orbit bumi. Dengan posisi teleskop di angkasa memungkinkan gambar yang lebih jelas karena tidak terhalang oleh atmosfir. Bahkan secara bertahap teleskop Hubble tersebut terus di upgrade agar memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Bisa dibayangkan galaxy jauh yang merupakan kumpulan dari kumpulan bintang-bintang bila dilihat dengan teleskop paling canggih saat ini hanya terlihat seperti titik cahaya kecil.
Disamping itu di dalam ilmu fisika bahwa cahaya akan terlihat oleh kita apabila cahaya tersebut sampai ke mata kita, sehingga sampai saat sekarang ini masih banyak cahaya dari galaxy-galaxy lainnya yang masih dalam perjalanan menuju ke kita dengan kecepatan cahaya (299.792.458 meter/detik atau 1.079.252.849 km/jam), dengan demikian kita belum bisa melihat cahaya itu. Dengan kecepatan super tersebut cahaya galaxy masih butuh waktu yang lama, dimana semakin jauh galaxy maka semakin lama pula cahaya galaxy sampai ke kita. Oleh karena itulah ukuran jarak yang dipakai di dalam dunia astronomi adalah tahun cahaya. Dengan demikian dari waktu ke waktu cahaya galaxy yang nampak akan semakin bertambah dan saat itulah cahaya galaxy sudah sampai ke kita setelah melakukan perjalanan yang cukup lama dari sumbernya.
Sampai saat tulisan ini dibuat galaxy terjauh yang bisa dilihat dengan teleskop Hubble adalah galaxy Abell 1835 dengan jarak 13,23 milyar tahun cahaya, ini sama artinya bahwa cahaya galaxy tersebut melakukan perjanan dari pusatnya menuju ke kita membutuhkan waktu 13,23 milyar tahun. Dengan kata lain cahaya yang kita lihat tersebut sebetulnya adalah cahaya galaxy 13,23 milyar tahun yang lalu..!!

Kira-kira berapa kilo meter jarak galaxy Abell 1835?
Sesuai dengan penjelasan diawal tulisan ini bahwa 1 tahun cahaya identik dengan 9,5 trilyun kilo meter, sekarang coba kalikan 13,23 milyar x 9,5 trlyun, itulah jarak galaxy Abell 1835.

Seiring dengan berjalannya waktu akan bermunculan cahaya galaxy baru, dengan demikian kemungkinan besar rekor galaxy terjauh yang dipegang oleh Abel 1835 akan tergeser oleh galaxy temuan terbaru tersebut.
Dengan kata lain, masih banyak galaxy lain yang belum terlihat, artinya masih banyak galaxy lain yang lebih jauh dari galaxy Abel 1835...!

Mengingat jumlah galaxy yang sangat banyak sehingga penamaan galaxy sering menggunakan teknik yang sama dalam penamaan bintang, yaitu hanya berupa kode, yaitu kombinasi kode huruf abjad dan angka, seperti misalnya : NGC1, NGC2, NGC55, NGC2419, NGC 2997, NGC3184, NGC3359, NGC5754, NGC 5866, NGC6050, NGC7742, M1, M2, M3, M4, M37, M82, M100, M110 dan lain-lain.
Nama galaxy yang diawali dengan huruf M artinya Messier Catalog, sedangkan angka di belakang menunjukkan urutan ditemukan galaxy tersebut. Katalog nama galaxy yang diawali dengan huruf M mencapai 110, dari M1 sampai dengan M110. Istilah Messier diambil dari nama seorang ahli astronomi Perancis yang bernama Charles Messier yang hidup pada tahun 1730 – 1817.

Galaxy apakah yang paling dekat dengan galaxy kita Bima Sakti?
Galaxy terdekat dengan galaxy Bima Sakti adalah galaxy Canis Major dengan jarak 25.000 tahun cahaya.
Ya, ternyata galaxy terdekat berjarak 25.000 tahun cahaya. Coba kalikan 75.000 x 9,5 trilyun, berapa hasilnya? Itulah jarak galaxy Canis Major dalam ukuran kilo meter. Galaxy tersebut adalah merupakan galaxy kecil (small galaxy) yang mengelilingi galaxy Bima Sakti yang disebut sebagai galaxy satelit.
Galaxy-galaxy lain yang dianggap terdekat dengan galaxy Bima Sakti antara lain galaxy Sagitarius dengan jarak 81.000 tahun cahaya, galaxy Large Magellan (Large Magellan Cloud) dengan jarak 160.000 tahun cahaya, galaxy Small Magellans (Small Magellan Cloud) dengan jarak 190.000 tahun cahaya, galaxy Ursa Minor dengan jarak 205.500 tahun cahaya, galaxy Leo II dengan jarak 701.000 tahun cahaya, galaxy Barnard’s (NGC6822) dengan jarak 1.760.000 tahun cahaya, galaxy Andromeda (M31) dengan jarak 2.363.000 tahun cahaya, galaxy M32 (NGC221) dengan jarak 2.363.500 tahun cahaya, galaxy Tucana dengan jarak 2.836.000 tahun cahaya dan masih banyak galaxy-galaxy lain yang dianggap ”relatif dekat” dengan Galaxy Bima Sakti jumlahnya sekitar 30 galaxy.

Apakah bentuk galaxy selalu sama seperti galaxy Bima Sakti?
Jawabannya adalah tidak..!!
Ternyata bentuk galaxy sangat bervariasi. Hanya saja kebetulan bentuk galaxy Bima Sakti seperti itu, dan banyak juga galaxy lain yang memiliki bentuk mirip galaxy Bima Sakti. Bentuk galaxy ada bermacam-macam bentuk atau type. Oleh para ahli bentuk galaxy dibagi dalam beberapa type, dan penggolongan type galaxy yang sering dipakai merupakan temuan Edwin Hubble (1889 – 1953).
Menurut Edwin Hubble, galaxy terbagi atas 4 bentuk dasar, antara lain :
- Elip (Eliptical), yaitu galaxy yang berbentuk lonjong pipih. Type galaxy ini diberi kode : E
- Spiral, yaitu galaxy yang berbentuk spiral. Type ini diberi kode : S
- Spiral Batang (Barred Spiral), galaxy berbentuk spiral dengan bagian tengah berbentuk seperti batang. Type ini diberi kode : SB
- Tak beraturan (Iregular), galaxy yang tidak memiliki bentuk atau tidak beraturan. Type ini diberi kode : I

Untuk type Elip, type Spiral dan type Spiral Batang masih terbagi dalam berbagai type.
Type Elip terbagi mulai dari bentuk elip yang paling tebal sampai elip paling pipih, sehingga kode galaxy type ini antara lain : E0, E3, E5, E7, semakin besar angka dibelakangnya menunjukkan semakin pipih galaxy tersebut.
Type Spiral terbagi mulai dari spiral yang rapat sampai spiral yang renggang, sehingga kode galaxy type ini antara lain : Sa, Sb, Sc, penambahan abjad dibelakangnya menunjukkan semakin renggang lengan spiral galaxy tersebut.
Demkian juga type Spiral Batang terbagi mulai dari spiral yang rapat sampai spiral yang renggang, sehingga kode galaxy type ini antara lain : SBa, SBb, SBc, penambahan abjad dibelakangnya menunjukkan semakin renggang lengan spiral galaxy tersebut.
Bahkan di alam semesta banyak sekali dijumpai bentuk galaxy yang merupakan interaksi dua galaxy sehingga menghasilkan bentuk yang unik.

Apakah galaxy selalu terdiri dari ratusan milyar?
Jawabannya juga tidak..!!
Jumlah bintang dari suatu galaxy sangat bervariasi, mulai dari puluhan juta sampai trilyunan bintang, dan jumlah galaxy sendiri adalah milyaran. Dengan bervariasinya jumlah bintang yang membentuk galaxy sehingga hal ini mempengaruhi ukuran atau besar kecilnya suatu galaxy, sehinga terdapat galaxy kecil, galaxy sedang dan galaxy besar. Sehingga di alam semesta terdapat galaxy dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari galaxy Bima Sakti. Galaxy yang hanya terdiri dari puluhan juta bintang disebut dengan Small Galaxy sedang galaxy yang terdiri dari trilyunan bintang disebut dengan Super Giant Galaxy.
Contoh small galaxy (galaxy kecil) antara lain galaxy yang dekat dengan galaxy Andromeda (M31), yaitu galaxy M32 dan galaxy M110, kedua galaxy kecil tersebut merupakan galaxy satelit Andromeda dan masih ada sekitar 12 sampai 16 galaxy satelit lainnya. Galaxy Bima Sakti juga memiliki galaxy satelit antara 12 – 15 buah yang termasuk small galaxy, antara lain : galaxy Canis Major, galaxy Sagitarius, galaxy Large Magellan Cloud dan lain-lain.
Contoh galaxy super giant adalah galaxy NGC1365 yang memiliki diamater 200.000 tahun cahaya (2 kali diameter galaxy Bima Sakti).

Galaxy bersinar terang karena merupakan kumpulan banyak bintang, dan umumnya lebih terang di bagian tengah/pusat karena mayoritas bintang berkumpul diderah tersebut. Disekililing galaxy biasanya terdapat cahaya yang bersifat masive atau samar-samar, cahaya tersebut dinamakan Halo.

Mengingat begitu banyaknya jumlah galaxy, maka yang terjadi adalah banyak sekali variasi formasi antar galaxy. Ada yang mengumpul berdekatan, ada yang jauh, ada galaxy kecil yang dekat dengan galaxy raksasa, ada galaxy dengan bentuk tidak beraturan sehingga sampai dinamakan kabut (cloud) dan lain-lain. Beberapa galaksi yang relatif dekat membentuk formasi yang disebut dengan Cluster. Cluster tempat Bima Sakti bernama Local Group yang berisi sekitar 30 galaksi, beberapa nama galaxy diantaranya sudah disebutkan diatas. Disebut dengan istilah ”Local” karena posisi kita ada disitu (galaxy Bima Sakti). Sedangkan di luar angkasa sana banyak sekali bertebaran cluster-cluster dengan jumlah yang tidak terhitung. Beberapa cluster ternyata juga berkumpul dalam pola tertentu dan kumpulan dari banyak cluster tersebut sisebut sebagai Supercluster. Supercluster tempat bima sakti kita adalah Local Supercluster, dengan pusat orbit Cluster Virgo.
Namun pada dasarnya para ahli membagi cluster menjadi dua, yaitu cluster miskin atau sering disebut sebagai Cluster saja bila kumpulan galaxy kurang dari 1.000 galaxy dan cluster kaya (Super Cluster) bila kumpulan galaxy lebih dari 1.000 galaxy.
Dan ketahuilah jumlah super cluster di jagad raya juga tidak terhitung dimana jarak antar galaxy pembentuk cluster dan super cluster minimal ribuan tahun cahaya.
Coba kita bayangkan dalam imajinasi kita berapa luas jagad raya ini.

Apakah cuma ini gambaran tentang alam semesta atau jagad raya ini?
Jawabnya : tentu saja tidak sesederhana itu.
Masih banyak misteri di alam semesta yang belum terungkap oleh manusia, bahkan sampai kapanpun manusia tidak akan pernah bisa mengungkap seluruh misteri alam semesta. Kalau suatu saat manusia merasa bisa mengungkap misteri alam semesta, maka sebetulnya mereka hanya mengungkap sebagian kecil saja. Alam semesta bisa diibaratkan sebagai gudang misteri yang tidak akan ada habisnya sampai kapanpun.

Mari kita mengulas sedikit misteri alam semesta yang sudah dibahas oleh para ahli di seluruh dunia. Sebagian misteri ini cukup membingungkan bagi sebagian orang awam, tetapi okeylah cukup sebagai wawasan saja. Beberapa misteri alam semesta sebagian sudah diulas sebelumnya (tentang lubang hitam), tetapi akan kita ulas lebih mendalam lagi. Beberapa misteri alam smesta tersebut antara lain :

Misteri ruang antar bintang.
Ruang antar bintang, antar galaxy, antar cluster (Medium Intergalactic) sangat bervariasi, ada yang benar-benar kosong dan ada pula yang bersisi zat-zat lain sehingga tidaklah kosong 100 %, tetapi sebagian ruang terdapat zat antariksa yang tidak dikenal, mulai dari gas, debu dan lain-lain. Ketahuilah bahwa jenis materi yang yang sudah dikenal oleh manusia saat ini ternyata hanya bagian kecil dari materi yang ada di alam semesta sehingga masih banyak materi-materi asing yang belum kita kenal sama sekali. Suhu ruang intergalactic juga bervariasi mulai dari terdingin (minus 0 sampai ribuan derajat). Sekali lagi alam semesta masih penuh misteri yang tidak ada habisnya, dengan demikian masih banyak misteri yang belum diketahui oleh manusia.

Misteri asal usul alam semesta.
Salah satu misteri yang tidak kalah menariknya adalah asal usul terjadinya alam semesta atau jagad raya. Okeylah ini sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan anda. Saat ini teori asal usul alam semesta yang banyak dipercaya oleh para ahli adalah teori Big Bang atau Ledakan Besar. Dalam teori tersebut diterangkan bahwa sekitar 15 milyar tahun yang lalu telah terjadi ledakan yang maha dahsyat. Ledakan tersebut telah melemparkan berbagai material ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa. Materi yang terlempar tersebut banyak yang berkumpul membentuk suatu kumpulan gumpalan-gumpalan kabut dan berputar-putar, selama jutaan tahun kemudian kumpulan tersebut memadat membentuk gugusan bintang-bintang dan terbentuklah galaxy yang juga memiliki pusat galaxy, masing-masing bintang berputar melemparkan materi yang akhirnya menjadi planet, asteroid, meteor dan obyek lainnya, setiap planet berputar-putar melemparkan materi yang akhirnya menjadi satelit (misalnya bulan). Proses tersebut terjadi pada ratusan milyar gumpalan-gumpalan materi yang terlempar oleh ledakan besar tersebut, sehingga terbentuklah ratusan milyar galaxy. Yang menjadi misteri kita adalah, bila itu adalah ”hanya ledakan biasa” maka yang terjadi adalah ledakan yang bersifat menghancurkan dan materi akan tersebar ke segala penjuru secara acak dan tidak terbentuk apapun. Namun ternyata tidak demikian. Materi hasil Ledakan Besar tersebut tersusun menjadi planet, bintang, galaksi, kluster, superkluster dan lain-lain. Ini bisa diibaratkan sebuah bom meledak di dalam dapur yang berisi bahan sembako (sembilan bahan pokok) dan hasil ledakan menjadikan seluruh bahan sembako menjadi berbagai jenis makanan dan tertata rapi di dalam berbagai wadah diatas meja makan dan siap untuk dimakan. Itulah perumpamaan Big Bang, bila hanya ledakan biasa, maka ledakan didalam dapur tersebut telah melontarkan seluruh isi dapur tersebar acak-acakan ke seluruh penjuru. Bahkan seorang ahli bernama Fred Hoyle, yang menentang teori Big Bang, mengemukakan keterkejutannya sendiri akan keteraturan ini. Dengan demikian Big Bang pada dasarnya bukan ledakan biasa yang hanya akan membuat materi terlontar secara acak, tetapi Big Bang secara misterius memberikan hasil berlawanan yaitu dengan materi terkumpul dan membentuk galaksi-galaxy. Dari sini ternyata ada dua kekuatan yang berbeda dan saling berlawanan yang dihasilkan oleh Big Bang. Kekuatan pertama adalah kekuatan dari ledakan, melontarkan materi ke luar dan menjauh sehingga menghasilkan laju ledakan atau laju pengembangan. Kekuatan kedua adalah kekuatan dari gaya tarik, mencoba menahan kekuatan dari ledakan dan menarik semua materi untuk kembali menyatu. Alam semesta terbentuk karena adanya dua kekuatan ini dalam keseimbangan yang sangat sempurna. Jika kekuatan gaya tarik lebih besar daripada kekuatan ledakan, alam semesta hancur bertubrukan, demikian juga jika kekuatan laju ledakan (laju pengembangan) lebih besar, maka materi akan berpencar ke segala penjuru dan tidak mungkin menyatu kembali. Dua kekuatan tersebut harus seimbang, karena bila ada selisih sedikit saja maka alam semesta tidak akan terbentuk. Sebagai contoh, jika laju pengembangan hanya berbeda lebih dari 10-18 detik saja (satu detik dibagi satu miliar kemudian dibagi lagi satu miliar) dari kekuatan gaya tarik, maka alam semesta tidak akan terbentuk. Dapat dibayangkan apabila ada toleransi sekecil 10-18 detik saja ternyata tidak akan bisa menciptakan alam semesta. Atau laju pengembangan sedikit lebih lambat maka alam semesta akan hancur bertubrukan, sedikit lebih cepat maka materi kosmik sudah menyebar secara acak sejak dulu. Sangat menarik untuk menanyakan dengan pasti seberapa rumit laju pengembangan ini telah disesuaikan dengan tepat untuk berada pada batas tipis dua kehancuran dahsyat. Energi ledakan alam semesta mengimbangi gaya gravitasinya dengan ketepatan yang nyaris tak dapat dipercaya. Jika kekuatan gravitasi kurang kuat, maka tidak ada bintang atau galaksi yang terbentuk. Intinya ternyata alam semesta memiliki keseimbangan yang sangat detail dan rumit. Yang lebih mengherankan lagi adalah keteraturan sifat unsur-unsur pembentuk alam semesta. Pada dasarnya Semua benda (padat, cair, gas) terbentuk dari molekul dan molekul terbentuk atom. Dan gabungan dari beberapa atom yang sejenis atau atom yang berbeda menghasilkan materi yang spesifik. Sebagai contoh gabungan hidrogen dengan oksigen membentuk air, susunan atom karbon membentuk berbagai macam benda yang mengisi planet bumi dan lain-lain.
Dengan demikian dapat disimpulakn bahwa Big Bang atau Ledakan Besar jelas bukanlah sembarang ledakan biasa di masa lalu, tetapi ledakan yang sudah direncanakan dengan kekuatan yang sudah dirancang sangat detail.

Itulah sekilas tentang teori asal-usul terbentuknya alam semesta dengan segala misteri yang menyelimutinya.

Mengingat ledakan tersebut bukan ledakan biasa, maka efek yang ditimbulkan masih bisa kita rasakan sampai detik ini, diantaranya adalah setiap galaxy bergerak saling menjauh dan seluruh bintang anggota galaxy berputar mengelilingi pusat galaxy demikian juga dengan planet yang mengelilingi bintang dan satelit yang mengelilingi planet. Termasuk juga galaxy Bima Sakti pada dasarnya bergerak menjauhi galaxy lainnya. Hal ini menguatkan teori yang sudah lama diungkapkan oleh astronom terkenal bernama Edwin Hubble yang mengatakan bahwa jagad raya ini tidaklah statis atau steady-state, tetapi mengembang, antar galaxy saling menjauhi dengan kecepatan yang semakin tinggi. Hubungan ini kemudian disebut sebagai hukum Hubble. Dengan hukum Hubble, jarak sebuah galaksi dapat dihitung dengan cara mengukur kecepatan pergeseran spektrum cahaya merah. Pengembangan alam semesta inilah yang menyebabkan spektrum dari galaksi-galaksi yang berada semakin jauh dari kita semakin besar pergeseran merahnya. Pergeseran merah yang disebabkan oleh ruang yang mengembang ini disebut pergeseran merah kosmis (pergeseran merah ekspansi). Dengan menganalisa spektrum cahaya galaksi, kita bisa mengetahui seberapa cepat sebuah galaksi menjauhi kita dengan melihat seberapa besar pergeseran spektrum galaksi tersebut.
Yang dimaksud dengan pergeseran merah adalah pergeseran garis spektrum objek langit (atau lainnya) ke arah panjang gelombang yang lebih pendek (warna merah), dibandingkan dengan spektrum standar di lab. Pergeseran itu (salah satunya) disebabkan oleh efek Doppler, dan memberikan informasi bahwa objek langit itu sedang bergerak menjauhi pengamat. Besarnya pergeseran menggambarkan besarnya kecepatan menjauh dari objek langit itu.
Jika objek bergerak mendekati pengamat, garis spektrum akan bergeser ke arah panjang gelombang biru, dan dikenal dengan istilah pergeseran biru (blue shift). Menurut pengukuran terakhir, galaksi bergerak pada 15 km/dt tiap jarak satu juta tahun cahaya. Nama Hubble kini diabadikan pada sebuah teleskop raksasa di antariksa yang dioperasikan oleh NASA (Badan Antariksa Nasional Amerika).

Ah sudahlah, mungkin anda bingung dengan penjelasan yang rumit seperti diatas, penjelasan secara sederhana adalah demikian : jika obyek cahaya berubah merah maka obyek tersebut menjauhi kita, tapi bila obyek cahaya berubah semakin biru maka obyek tersebut semakin mendekati kita.

Misteri lubang hitam (black hole).
Lubang hitam (black hole) merupakan misteri alam yang diperkirakan terbentuk dari bintang sangat besar (bintang super raksasa) yang telah mati karena menghabiskan seluruh energinya, sehingga lubang hitam pada dasarnya adalah merupakan sisa inti bintang yang sudah mati sebagaimana sudah diulas diatas. Biasanya sisa inti bintang tersebut memiliki massa lebih dari 3 kali massa matahari.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek seperti bintang tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri, karena menurut teori suatu obyek yang bermassa sangat besar, maka energi tarikan gravitasi yang akan dominan. Saat pusatnya tak menghasilkan dorongan ke luar, dinding bintang malah runtuh dan menarik obyek-obyek di sekitarnya.
Kekuatan gravitasi lubang hitam sangat besar bahkan mampu menarik partikel foton (partikel cahaya) ke dalam. Lubang biasanya hanya terdeteksi dari aktivitas gelombang radio dan obyek-obyek yang terlihat mengelilinginya.
Massa dari lubang hitam bisa bertambah besar apabila menangkap semua materi didekatnya atau bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
Lubang hitam tidak berupa lubang tetapi suatu wilayah atau zona dengan pemusatan massa yang sangat besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula. Begitu kuatnya gravitasi sampai-sampai bisa menarik bintang atau obyek lainnya yang berada didekatnya.
Teori lubang hitam pertama kali dicetuskan oleh John Mitchell pada tahun 1783, namun istilah lubang hitam pertama kali dikemukakan oleh ahli fisika Amerika Serikat yang bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Mengingat bintang terbentuk dari materi pecahan Big Bang dan bintang juga memiliki umur, maka di alam semesta banyak dijumpai bintang muda dan bintang mati yang menjadi black hole. Dengan demikian di alam semesta banyak bertebaran lubang hitam, bahkan menurut pengamatan para ahli di dekat pusat galaxy Bima Sakti terdapat lubang hitam yang sangat besar. Lubang hitam lain adalah penemuan para ahli astronom Jerman dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, pernah menyaksikan sebuah bintang sebesar matahari yang mendekati lubang hitam raksasa dan akhirnya lenyap ditelan. Lubang hitam raksasa yang berhasil disaksikan tersebut berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang berjarak 700 juta tahun cahaya dari Bumi. Bintang tersebut hancur sedikit demi sedikit dan ditarik ke dalam lubang selama beberapa hari. Pada tahap awal, ia kehilangan gas-gas yang berada di sekelilingnya. Setelah itu, bintang tersebut menjadi lebih panas jutaan darajat celcius dan ahirnya hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia melepaskan tenaga yang sangat kuat yaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada ledakan Supernova.
Lubang hitam yang lain ditemukan di galaxy NGC 253 yang memiliki jarak 13 tahun cahaya dari bumi. Lubang hitam pada galaxy NGC 253 dapat dideteksi dengan teleskop raksasa VLT (very large telescope) milik ESO (European Southern Observatory) yang ada di Gurun Atacama, Chili. Peralatan tersebut dilengkapi dengan instrumen optik dan cermin yang mengatasi efek blur akibat pembiasan di atmosfer sehingga kemampuan teleskop terestrial ini setara dengan teleskop ruang angkasa.
Dan ternyata di alam semesta terdapat jutaan lubang hitam termasuk lubang hitam kecil atau mini black hole.
Ahli astronomi dapat memperkirakan kedudukan lubang hitam dengan cara memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa. Apabila suatu tempat di angkasa luar tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak objek-objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum ahirnya menghilang, maka titik tersebut tidak lain adalah lubang hitam (black hole).

Misteri Mini black hole.
Sebagain ahli menyatakan bahwa di alam semesta juga terdapat ribuan balck hole yang berukuran sangat kecil bahkan bisa berukuran sebesar inti atomik yang disebut dengan mini black holes. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

Misteri tabrakan antar galaxy.
Ternyata galaksi pun dapat saling memakan satu sama lain, sehingga di alam semesta terdapat sekali fenomena yang merupakan interaksi dari dua galaxy atau lebih yang saling tarik menarik dan menghasilkan berbagai bentuk galaxy yang sangat unik. Karena masing-masing galaxy tersebut memiliki massa dan gaya tarik menarik, sehingga dalam kurun waktu tertentu tidak menutup kemungkinan interaksi antar galaxy akan menghasilkan bentuk yang berbeda dari sebelumnya. Itu hanya salah satu contoh, galaxy yang type demikian dan masih banyak tersebar di jagad raya ini. Tentunya tidak semua foto-foto hasil dari teleskop hubble dimuat disini. Bahkan anda bebas berimajinasi bentuk interaksi antar galaxy, lalu anda cari di jagad raya apakah ada bentuk yang mirip dengan hasil imajinasi anda, maka tidak menutup kemungkinan akan anda temukan bentuk galaxy sesuai dengan hasil imajinasi anda (dengan catatan hasil imajinasi anda masih realistis, tidak mengada-ada). Ingat jumlah galaxy di jagad raya ini ratusan milyar, sehingga ada milyaran kemungkinan.

Misteri galaxy radio.
Sejak tahun 1940an, para ahli sudah menemukan beberapa galaxy yang lebih banyak memancarkan gelombang radio daripada gelombang cahaya. Type galaxy aktif seperti ini disebut sebagai galaxy radio. Gelombang radio berasal dari pusat galaxy tersebut yang diperkirakan terdapat black holes raksasa yang sangat kuat.

Misteri Quasar.
Quasar atau Quasi-Stellar radio source adalah salah satu objek di luar angkasa yang sangat terang dan merupakan inti galaxy aktif. Bila diamati dengan teleskop radio (salah satu jenis teleskop), quasar tampak seperti bintang tetapi berada pada jarak yang sangat jauh dari Bumi. Karena demikian terangnya, cahaya quasar bisa dilihat dengan jelas oleh teleskop modern. Beberapa teleskop radio diseluruh dunia sering memantau keberadaan quasar ini, seperti misalnya di Eropa ( termasuk Westerbork Synthesis Radio Telescope di Belanda ), Cina, dan Afrika Selatan.
Quasar melepaskan energi yang sangat kuat, bahkan para ahli mengatakan cahaya quasar setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa kita bayangkan bila selama ini supernova sudah mengeluarkan cahaya yang sangat kuat, ternyata masih ada obyek lainnya yang memiliki kekuatan cahaya yang maha dahsyat yang lebih terang dibanding cahaya ratusan galaxy yang digabungkan. Para ahli memperkirakan bahwa quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Karena obyek atau benda yang tertelan dalam black hole akan memanas dan melepaskan energi sebelum menghilang selamanya di belakang cakrawala peristiwa (event horizon).
Sudah banyak quasar yang ditemukan oleh para ahli, misal quasar 3C 273, quasar J1427+3312 dan lain-lain.
Keberadaan quasar dengan cahaya yang sangat kuat di alam semesta ternyata memiliki manfaat, antara lain bisa berfungsi sebagai mercusuar di tengah alam semesta yang maha luas.

Misteri Materi Gelap (Dark Matter).
Para ahli berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta ini, tetapi tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Beberapa obyek yang dianggap sebagai materi gelap antara lain mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole atau black hole yang tidak nampak. Ini benar-benar materi yang masih misteri sehingga banyak materi gelap lainnya yang ada di alam semesta ini yang belum terungkap.

Misteri Gelombang Gravitasi (Gravity Waves).
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black holes. Beberapa sarana peralatan diciptakan oleh manusia seperti LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

Misteri Neutrino.
Di alam semesta ini termasuk disekitar anda terdapat partikel yang sangat kecil sehingga dapat menembus semua benda termasuk tubuh manusia. Partikel tersebut dinamakan neutrino. Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan, partikel ini diproduksi di dalam inti bintang dan efek ledakan supernova.

Misteri Radiasi kosmik latar belakang.
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah sekitar -455 derajat Fahrenheit atau -270 derjad Celsius.
Pada tahun 1989 telah diluncurkan satelit Cosmic Background Explorer (COBE) untuk mendukung penyelidikan energi yang tersisa dari kejadian big bang tersebut.

Ah, sudahlah cukup sampai disini saja, bila diulas semua nanti bertambah bingung. Anda cukup memahami beberapa misteri saja, yaitu misteri asal usul asam semesta (big bang) dan misteri lubang hitam (biack hole), sedangkan yang lainnya cukup sebagai penambah wawasan. Karena yang namanya ilmu pengetahuan tidak kenal batas, siapapun berhak mendapatkannya sampai kapanpun.

Ketahuilah apa yang diulas tersebut pada dasarnya adalah sebagian kecil misteri yang ada di alam semesta sebagai gambaran bahwa alam semesta tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Dan tentu saja tulisan ini tidak memuat semua misteri atau teori-teori alam semesta yang ada, tetapi hanya sebagian kecil... ya hanya sebagian kecil saja. Supaya anda memahami bahwa ternyata manusia tidak cukup mampu untuk mengulas semua misteri alam semesta.

Sekarang mari kita mereview kembali tentang bentuk alam semesta ini, sebagaimana yang sudah diulas diatas. Bumi kita dikelilingi oleh satelit yang disebut dengan bulan, bumi dan bulan mengelilingi matahari, bumi hanya salah satu dari 9 planet (atau 8 planet apabila Pluto sudah tidak dianggap sebagai planet) yang mengelilingi matahari, matahari ternyata hanyalah salah satu dari gugusan ratusan milyar bintang yang membentuk pola tertentu yang disebut galaxy yaitu galaxy Bima Sakti, beberapa galaxy membentuk gugusan yang disebut Cluster, beberapa cluster membentuk gugusan yang disebut Super Cluster, jumlah cluster dan super cluster di alam semesta tidak terhitung.

Menurut para ahli ternyata Cluster (kumpulan galaxy kurang dari 1.000 galaxy) dan Supercluster (kumpulan galaxy lebih dari 1.000 galaxy) tersebut ternyata tidak menyebar secara acak, tetapi mereka benar-benar membentuk pola yang berkumpul didalam bentuk mirip kumpulan sarang laba-laba atau mirip bentuk struktur rongga di dalam tulang (tulang dilihat dengan memotong melintang), inilah yang disebut dengan Universe dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Jagad Raya atau Alam Semesta. Galaxy Bima Sakti yang masuk dalam bagian Local Supercluster ternyata hanya bagian kecil dari pola Universe tersebut. Didalam pola universe terdapat bagian yang lebih padat dan lebih terang yang disebut sebagai Great Wall.
Benar-benar luar biasa, kumpulan cluster dan super cluster tersebut membentuk pola yang sangat menakjubkan mirip sarang laba-laba atau mirip rongga tulang.

Lalu timbul pertanyaan yang lebih jauh lagi : apakah pola sarang laba2 tersebut pada dasarnya juga merupakan bagian kecil dari pola yang lain?
Sampai saat ini belum ada satu ahlipun di dunia yang bisa menjawab perkiraan tersebut. Semua hanya mengungkpka teori bentuk alam semesta, tetapi semua belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Yang jelas jagad raya merupakan ruang yang tidak terbatas, bagian dari alam semesta adalah merupakan bagian dari yang lebih besar, demikian seterusnya.

Nah, bayangkan sendiri kira-kira alam semesta ini seluas apa..??!!.
Dari sini bisa dibayangkan berapa jumlah bintang di jagad raya ini?
Katakanlah bila rata2 jumlah bintang di setiap galaxy adalah seratus milyar dan jumlah galaxy sendiri adalah ratusan milyar, coba kalikan berapa kira-kira jumlah bintang dijagad raya ini.
Mari kita hitung perkiraan secara kasar dengan asumsi jumlah bintang setiap galaxy 100.000.000.000 (seratus milyar) dan jumlah galaxy kita asumsikan 100.000.000.000 (seratus milyar), maka 100.000.000 x 100.000.000 = 10.000.000.000.000.000 (sepuluh ribu trilyun).
Itulah perkiraan kasar jumlah bintang di jagad raya. Tetapi tentu saja perkiraan jumlah tersebut jauh dari jumlah sesungguhnya, karena sampai detik inipun para ahli hanya bisa menyebut jumlah galaxy ratusan milyar (itu artinya lebih dari 100 milyar). Dengan jumlah bintang yang mencapai puluhan trilyun tersebut (bahkan mungkin lebih), maka masih banyak misteri dan kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak kita duga sebelumnya.
Bila kita kembali pada pembahasan bintang terbesar yang ada di galaxy Bima Sakti, maka tidak menutup kemungkinan rekor bintang terbesar yang disandang oleh bintang VY Canis Majoris akan tergeser oleh bintang-bintang lain yang ada di galaxy lain.

Ingat, saya hanya memastikan sekali lagi bahwa misteri jagad raya tidak akan terungkap seluruhnya sampai kapanpun, yang mampu dilakukan manusia hanya memiliki tambahan data sebagian saja dari jagad raya ini karena perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mendukung. Seorang ahli dalam menyelidiki satu obyek di angkasa saja butuh waktu berhari-hari bahkan bisa sampai berbulan-bulan, sehingga rasanya tidak mungkin manusia bisa mengungkap seluruh bintang yang ada. Kita tidak tahu sampai kapan species manusia ini masih bisa eksis di jagad raya ini, sampai kapan species manusia benar-benar sudah musnah.
Mari kita berhitung secara matematis :
Umur matahari kita diperkirakan masih 10 milyar tahun lagi, sampai disini saja kita tidak tahu apakah manusia masih tetap eksis di planet bumi ataukah sebelum itu manusia sudah menemukan tempat tinggal baru di gugusan planet pada bintang lain atau di galaxy lain. Katakankah dengan teknologi terbaru yang sangat modern sehingga manusia dapat mengidentifikasi setiap 1 bintang hanya dalam waktu 1 hari, maka dalam waktu 1 tahun bisa mendapatkan data 365 bintang (1 tahun ada 365 hari). Umat manusia kita asumsikan masih eksis hingga 10 milyar tahun lagi, maka 10.000.000.000 x 365 = 3.650.000.000.000 (tiga trilyun enam ratus lima puluh milyar). Itulah jumlah maksimal bintang yang bisa didata dalam kurun waktu 10 milyar tahun mendatang. Bila perkiraan kasar jumlah bintang di jagad raya ada 10 ribu trilyun, ternyata masih ada ribuan trilyun bintang yang belum terdata oleh manusia.

Kalau sudah begini kira-kira seberapa luas dan jauh alam semesta ini?? Berapa kilometer??
Cukup sampai disini, kita dapat membayangkan betapa luas dan jauhnya alam semesta atau orang indonesia biasa menyebut dengan istilah jagad raya.

Dengan kenyataan seperti ini, maka mustahil bagi seorang manusia untuk bisa menjelajah antar bintang lebih-lebih antar galaxy, mengingat teknologi antariksa belum bisa menciptakan pesawat dengan kecepatan cahaya. Oleh karena itu dalam film-film science fiction perjalanan antar bintang atau antar galaxy hanya bisa di capai melalui Lubang Cacing atau Worm Hole. Worm Hole adalah semacam lubang dimensi sebagai jalan pintas di antariksa yang bisa menghubungkan dari satu tempat ke tempat lain, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan bisa dipersingkat. Tetapi itu hanyalah film fiksi, mengingat secara realita tidak ada teknologi yang bisa menciptakan lubang seperti itu. Ada sebagian anggapan bahwa lubang hitam (black hole) pada dasarnya merupakan lubang cacing alami yang ada di angkasa. Tetapi ini masih teori dan belum ada bukti, karena siapa yang berani dan bisa masuk ke lubang hitam?

Okey, sekarang sampailah pada penjelajahan akhir. Bila anda sudah sadar dan paham dengan ulasan diatas, maka mulailah bayangkan dalam imajinasi anda bahwa anda sedang menjelajah antariksa secara perlahan-lahan :

” Lihatlah fenomena disekeliling anda, ada manusia dengan segala aktifitas yang mereka lakukan, ada tanaman dengan berbagai jenis, ada binatang dengan karaktreristik yang beragam, ada berbagai benda yang tidak bisa kita sebut satu-persatu..... sekarang tinggalkan semua itu dan terbanglah keatas, tinggi...tinggi....dan semakin tinggi.. lihatlah mereka semakin lama semakin kecil... terbanglah keatas lagi sampai menembus awan.. menembus atmosfir.. sampai ke angkasa luar, lihatlah bumi, dari angkasa nada melihat planet bumi seperti bola raksasa yang berwarna biru.. lihatlah bulan yang dekat dengan bumi... lihatlah matahari yang bila dilihat dari angkasa sana berwarna sangat terang dan sangat menyilaukan seperti bola rakasa dengan cahaya yang menyelimutinya... sekarang tinggalkan planet bumi untuk terbang lebih jauh lagi... planet bumi nampak perlahan-lahan semakin jauh.. semakin kecil.. kecil...kecil... selanjutnya anda melewati planet Mars.. terus menjauh... anda melewati medan penuh dengan bebatuan yang melayang-layang, itulah asteroid.. terbang lebih jauh lagi dan ternyata bumi nampak semakin kecil... selanjutnya anda melewati planet Yupiter, planet raksasa seperti bola dengan textur yang indah.... terbanglah lebih jauh lagi... anda menjumpai planet yang sangat unik Saturnus, planet yang dikelilingi cincin... dari sini planet bumi semakin tidak terlihat... lanjutkan penerbangan anda... anda melewati planet Uranus, planet yang berwarna biru muda polos... dari sini planet sudah tidak terlihat sama sekali, tetapi matahari masih nampak seperti bola agak kecil bercahaya terang... terbanglah lagi.. anda selanjutnya melewati planet Neptunus, planet yang bentuknya hampir sama dengan planet Uranus tetapi berwarna biru lebih tajam... terbanglah lagi anda menjumpai ratusan ribu obyek seperti planet.. dari sini matahari hanya seperti bintang yang paling terang.. terbanglah lagi tinggalkan Tata Surya kita.. terbang... terbang... semakin lama matahari semakin kecil dan semua planet yang mengelilinginya sudah tidak terlihat lagi.. terbanglah lebih jauh lagi.. dan matahari sekarang sudah benar-benar hanya berupa titik cahaya membaur bersama bintang-bintang yang lain.. sampai disini anda benar-benar kesepian.. sepi.. sepi... anda berada di ruang gelap dengan taburan titik cahaya dimanapun anda memandang.. itu bintang-bintang... fenomena yang sangat indah.. anda sama sekali tidak bisa menghitung bintang yang nampak disekeliling anda... coba ingat-ingat dimana tadi posisi matahari yang sekarang sudah menjadi bagian taburan bintang disekeliling anda... dan ternyata matahari kita hanyalah salah satu dari bintang-bintang yang ada di angkasa sana.. cobalah bertanya dalam hati, dimana planet bumi yang biasa kita diami, apa yang dilakukan oleh manusia di bumi.. dari posisi anda ternyata kita tidak bisa menjawab... mari kita lanjutkan petualangan.. terbang lagi menjauh dari posisi matahari berada..terbang... terbang... semakin banyak saja bintang yang terlihat... terbanglah lagi... makin lama kumpulan bintang-bintang nampak semakin redup.. terbang lagi.. kumpulan bintang sudah seperti kabut... coba terbang lagi dan tinggalkan fenomena yang anda lihat.. terbanglah sejauh mungkin... dari sini semakin lama kumpulan bintang yang nampak seperti kabut semakin banyak jumlahnya... terbanglah lagi... sejauh mungkin... sekarang nampaklah pemandangan yang spektakuler.. ternyata kumpulan kabut tersebut membentuk pola mirip telur goreng, pipih dibagian tepi dan semakin menebal dibagian tengah dengan tangan-tangan spiral disekelilingnya... itulah yang disebut dengan galaxy Bima Sakti.... disini anda sudah tidak bisa lagi melihat posisi matahari karena sudah menyatu dengan kabut-kabut pembentuk galaxy... galaxy tersebut tersusun oleh ratusan milyar bintang, matahari hanyalah salah satu dari bintang tersebut... sungguh suatu pemandangan yang mengagumkan... sekarang arahkan pandangan ditempat lain.. dan ternyata banyak juga kumpulan mirip galaxy Bima Sakti dengan bentuk yang beraneka ragam... itu juga galaxy.. ternyata galaxy Bima Sakti tidak sendirian.. tenyata masih banyak galaxy yang lain.... bahkan karena begitu banyaknya galaxy sampai-sampai galaxy yang jauh hanya nampak seperti titik-titik bercahaya mirip bintang.. dari posisi anda melihat saat ini, anda sudah tidak melihat bintang lagi, tetapi titik-titik cahaya yang anda lihat tersebut sebetulnya adalah galaxy yang merupakan kumpulan bintang mulai dari puluhan juta hingga trilyunan bintang.!!!.. anda benar-benar melihat galaxy yang bertaburan disana-sini, ada yang masih bisa dilihat modelnya dengan jelas, ada pula yang hanya terlihat seperti titik cahaya mirip bintang... sekarang coba hitung galaxy yang mampu anda lihat... sulit..sulit untuk menghitungnya.. sama sulitnya menghitung jumlah bintang pada saat posisi anda masih didalam galaxy Bima Sakti... ini semua karena begitu banyaknya cahaya galaxy yang nampak bahkan banyak titik cahaya yang bersinar lemah.. itulah galaxy yang sangat jauh... dari sini saja kita sudah merasa sangat kecil... selanjutnya anda terbang lagi menjauh dari hadapan galaxy Bima Sakti... terbanglah sejauh mungkin... terbang.. terbang jauh.. hingga galaxy Bima Sakti semakin lama nampak semakin kecil...semakin kecil... kecil.. bahkan galaxy Bima Sakti sekarang sudah nampak hanya berupa titik cahaya yang mirip bintang... ketahuilah posisi anda saat ini berada pada jarak milyaran tahun cahaya dari matahari atau bumi... ya sekarang galaxy Bima Sakti sudah tidak nampak lagi bentuknya, Bima Sakti hanya nampak sperti satu titik cahaya... sekarang lihatlah disekeliling anda... banyak titik-titik cahaya... itulah galaxy yang bertaburan disekeliling anda yang jumlahnya ratusan milyar.. bentuk semua galaxy sekarang hanya berupa titk cahaya mirip bintang... ya, yang anda lihat sekarang sudah bukan lagi bintang tetapi galaxy... coba hitung lagi titik cahaya tersebut... jika anda sudah mencoba melihat keliling dan mencoba menghitung titik cahaya, sekarang coba kembali anda cari dimana titik cahaya yang merupakan galaxy Bima Sakti tadi?... dapat dipastikan anda sudah bingung menentukan yang mana galaxy Bima Sakti tadi yang anda lihat... karena begitu banyaknya titik cahaya yang ada disekeliling anda... sekarang coba terbanglah lagi sejauh mungkin... terbang.. terbang... semakan jauh cahaya galaxy-galaxy tersebut mulai meredup bahkan galaxy yang nampak berdekatan hanya nampak seperti kumpulan cahaya yang membentuk pola seperti jalur cahaya yang bercabang-cabang mirip ranting pohon yang bercabang-cabang... itu adalah kumpulan dari ratusan milyar galaxy-galaxy.. galaxy tersebut membentuk pola cahaya mirip ranting pohon yang bercabang-cabang... coba anda terbang lagi... kumpulan cahaya galaxy tersebut sudah mirip seperti kumpulan sarang laba-laba atau mirip rongga tulang... itulah bentuk alam semesta...
Maka dari sinilah saatnya kita bertanya pada diri sendiri :
Dimanakah letak galaxy kita (galaxy Bima Sakti)?
Dimanakah matahari kita?
Dimanakah planet bumi kita?
dan pertanyaan terakhir, dimanakah posisi manusia yang lain seperti anda? ”.


Jawabannya adalah : tidak terlihat, sehingga kita sebagai manusia bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa bila dibanding dengan kebesaran jagad raya ini..........

Dari sini dapat disimpulkan :
Kita sebagai manusia ternyata tidak akan mampu menjelajahi semua bintang dalam galaxy Bima Sakti, apalagi menjelajahi semua galaxy, yang bisa dilakukan manusia hanya melakukan perjalanan luar angkasa dalam jarak yang terbatas, manusia hanya mampu melakukan misi sesuai dengan kemampuannya bahkan dengan teknologi secanggih apapun nantinya. Bahkan dengan teknologi seperti pada film-film science fiction, seperti perjalanan melalui lubang cacing (worm hole) yaitu dengan masuk melalui worm hole tersebut kita seperti lewat jalan pintas ke bagian jagad raya yang lain, atau teknologi pengiriman manusia melalui tranformasi tubuh manusia menjadi partikel selanjutnya dikirim ke tempat lain. Semua teknologi seperti itu masih khayalan dan sulit untuk diwujudkan. Toh, kalaupun teknologi itu terwujud, umur manusia tetap tidak akan cukup untuk menjelajah semua jagad raya ini.
Kita sebagai manusia ternyata tidak akan mampu mengungkap rahasia semua bintang walau hingga berakhirnya ras manusia, yang bisa dilakukan manusia hanya menganalisa rahasia sebagian bintang lalu membuat generalisasi terhadap bintang sejenis.
Kita sebagai manusia tidak bisa mengungkap tuntas seluruh rahasia alam semesta.

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang penting adalah seberapa jauh batas akhir jagad raya ini? Dengan kebesaran jagad raya tersebut, apakah kita hidup sendiri di jagad raya ini? apakah ada mahluk hidup lain di galaxy yang lain? Ataukah memang kita hidup sendiri di alam semesta agar kita sadar bahwa manusia itu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa bila dibanding dengan kebesaran jagad raya? Atau agar kita berpikir bahwa jagad raya tidak terjadi begitu saja secara alamiah.
Yang jelas alam semesta tidak terjadi begitu saja sesuai hukum alam, jika masih percaya dengan hukum alam pastilah hukum alam tersebut ada yang menciptakan. Mungkin anda juga perlu menjalajahi kesadaran pada dimensi kecil, yaitu Mikrokosmos, menjelajahi dunia sel, dunia molekul, dunia atom. Didalam dunia mikro juga sarat dengan hukum alam, sebagai contoh mengapa putaran elektron terhadap inti atom memiliki pola yang unik, mengapa pula sifat setiap atom juga berbeda dan lain-lain.
Intinya apapun yang terjadi dalam hukum alam di semesta ini pasti ada yang menciptakan. Pepatah mengatakan ada asap karena ada api, ada akibat karena ada sesuatu yang menyebabkan. Semua itu pasti ada ”sesuatu” yang menyebabkan, sesuatu tersebut adalah sumber dari segala sumber. Sumber dari segala sumber tersebut pasti memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak terhingga, maka dari sini silahkan anda menyimpulkan sendiri :
Siapakah dibalik semua itu.....??????.